Jangan Biarkan Kebodohan Menguasaimu (Pesan Gembala, 11 Juni 2023)

JANGAN BIARKAN KEBODOHAN MENGUASAIMU

Efesus 5:17 Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.

Surat yang ditulis oleh rasul Paulus ini tidak semata-mata ditujukan hanya kepada jemaat Tuhan di Efesus saja, namun juga kepada lingkup wilayah yang lebih luas. Dan bukan hanya kepada lingkup jemaat pemula saja, namun juga kepada mereka yang telah lama mengikut Tuhan. Tujuan utamanya adalah untuk membantu orang-orang percaya tumbuh dalam pengetahuan dan pengenalan akan Tuhan, mendorong orang percaya menang terhadap berbagai pengaruh yang jahat, menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru sebagaimana seharusnya di dalam Kristus.

Pada bagian ini rasul Paulus menegaskan dua kondisi waktu yaitu ‘dahulu’ dan ‘sekarang.’ Kondisi tersebut menjelaskan akan keberadaan manusia yang dulunya berada dalam kegelapan, namun keadaan sekarang setelah di dalam Kristus harus menjadi terang. Kata hidup dalam terang yang dimaksudkan adalah hidup yang terus-menerus (tanpa henti) menjadi terang. Dan seharusnya, hidup terang yang demikian akan menghasilkan buah. 

Rasul Paulus menjelaskan bahwa anak-anak terang bukan hanya sekedar tidak turut ambil bagian dalam melakukan perbuatan gelap lagi, namun harus “menelanjangi” perbuatan-perbuatan gelap itu sendiri. Salah satu cara hidup yang harus mereka tunjukkan adalah agar tidak lagi hidup seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif. Hal praktis yang harus dimiliki orang arif adalah tentang bagaimana menggunakan waktu dengan baik. Artinya, bagaimana berharganya waktu, sehingga harus “dibeli” atau ditebus dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat, betapa mengingat sebelumnya ada begitu banyak waktu yang telah terbuang percuma. 

Berdasarkan hal tersebut, rasul Paulus menasihatkan lebih tegas lagi agar orang percaya jangan menjadi bodoh, tetapi berusaha untuk mengerti kehendak Tuhan (terus menerus dari waktu ke waktu untuk mengerti kehendak Tuhan). 

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Kata ‘bodoh’ inilah yang menjadi penekanan daripada pesan Tuhan bagi kita ini. Tuhan melalui pesan-Nya ini ingin agar kita umat Tuhan jangan menjadi orang percaya yang bodoh. Orang bodoh akan kalah di dalam banyak hal. Orang bodoh akan mudah untuk dikelabui oleh orang lain. Menjadi orang bodoh itu akan banyak sekali merugikan dirinya sendiri.

Apa yang dimaksud dengan ‘bodoh’ kalau begitu? Pengertian ini yang harus kita pahami terlebih dahulu. Karena seringkali bagi orang-orang secara umum mengatakan bahwa kebodohan itu dikaitkan dengan hal-hal akademis. Anak yang nilainya selalu bagus dikategorikan sebagai anak-anak yang pintar, sedangkan anak-anak yang nilainya selalu rendah dikategorikan sebagai anak-anak yang bodoh. Atau kadang hari-hari ini pengertian pintar dan bodoh itu dikaitkan dengan kemampuan untuk mengelabui orang lain. Apabila ia bisa mencurangi orang di dalam persaingan usaha, maka ia mengatakan dirinya pintar, dan orang yang dicurangi dikatakan bodoh.

Ternyata pengertian bodoh yang dimaksud pada ayat ini dan ayat-ayat lain di Alkitab tidak ada kaitannya dengan semua itu. Juga tidak ada kaitannya dengan nilai akademis atau prestasi seseorang di sekolah, atau seberapa tinggi seseorang bersekolah, atau seberapa deret gelar yang dimiliki. Meskipun tidak salah dengan semua deretan pencapaian itu.

Tuhan tidak ingin kita sebagai orang percaya hidup dalam kebodohan. Untuk mengatasi kebodohan itu perlu keputusan dan tindakan. Kebodohan adalah perkara yang sulit dienyahkan dari dalam diri seseorang, sebelum orang itu sendiri menyadari akan kebodohannya, lalu melakukan suatu keputusan besar untuk mengatasi dan mengenyahkan semua itu dengan tindakan yang benar. Sebelum orang percaya melakukan hal itu, maka tidak akan ada perubahan sama sekali. Kebodohan akan tetap melekat dalam diri orang tersebut.

Oleh sebab itu, kita mau belajar apa yang dimaksudkan dengan “Jangan bodoh” dalam pesan Tuhan ini. Apabila melihat ayat-ayat di Efesus pasal 5 ini, kita akan menemukan beberapa pengertian tentang kebodohan, di antaranya adalah:

(1). Orang yang tidak mau tunduk atau mengakui bahwa Tuhan berdaulat, Tuhan hadir, dan Tuhan memiliki tujuan dalam hidupnya.

Efesus 5:15 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,

(Gw. : So then, be very careful how you live. Don’t live like foolish people but like wise people).

Pada bagian ini pertama-tama kita harus memahami bahwa ada perbedaan yang sangat mencolok antara kebodohan dengan kearifan atau kebijaksanaan. Tanpa disadari, kehidupan orang percaya dalam budaya timur yang masih memegang tata krama akhirnya tidak berani terlalu tajam di dalam menilai sesuatu. Kepada hal kebodohan seringkali hanya dibilang sedikit kurang pintar atau sedikit kurang bijak, seolah-olah hanya terpaut sedikit. Sehingga akhirnya perbedaan-perbedaan yang seharusnya tajam dan berbeda jauh maknanya menjadi seperti tidak terlalu mencolok. Dan kesannya hanya perlu perbaikan sedikit saja.

Perbandingan antara kebijaksanaan dan kebodohan adalah pokok bahasan yang sangat menonjol dalam Alkitab. Cara paling sederhana untuk memahami perbedaannya adalah sama dengan perbedaan antara anak-anak Tuhan dan bukan anak-anak Tuhan. Anak-anak Tuhan itu bijak; anak-anak iblis itu bodoh. Sesederhana itu. Semua hikmat yang sejati harusnya ada pada mereka yang mengenal Tuhan; dan pada mereka yang tidak mengenal Tuhan, mereka terikat dalam kebodohan. Ini adalah cara untuk memahami perbedaan antara orang beriman dan orang tidak beriman: Yang satu memiliki hikmat dari Tuhan, dan yang satunya bodoh.

Jadi definisi kebodohan adalah jelas, yaitu seorang yang mengetahui kebenaran, namun tidak peduli dengan kebenaran itu sendiri. Orang yang tidak bersedia memikul tanggung jawab dari apa yang dipercayakan kepada dirinya. Apabila itu orang percaya yang bodoh, maka ia adalah seorang percaya yang tidak peduli tanggung jawab yang Tuhan percayakan kepadanya, tidak peduli akan kehendak Tuhan, dan apa yang akan Tuhan lakukan melalui hidupnya. Dalam arti kata lain, seorang yang tidak memedulikan keberadaan Tuhan dengan segenap karya dan rencana-Nya.

(2). Orang yang kurang bisa membedakan mana yang berharga dan mana yang tidak

Ef. 5: 18 Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,

Kata “jangan bodoh” di dalam konteks ayat di atas juga berbicara tentang kemampuan untuk membedakan mana yang mabuk oleh anggur dan mana yang “mabuk” oleh Roh (ingat ketika murid-murid kepenuhan Roh Kudus di hari Pentakosta, mereka disangka telah mabuk anggur). Orang-orang yang bodoh tidak bisa membedakan keuntungan dari “mabuk” karena Roh Kudus.

Alkitab mencatat, Matius 13: 44 “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. Mengapa orang itu rela menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu?” Karena ia tahu di ladang itu terpendam harta di dalamnya. Karena ia tahu, bahwa ada barang yang lebih berharga dibandingkan apa yang ia miliki.

Setiap kita diperhadapkan dengan berbagai pilihan dalam hidup ini. Orang-orang yang bijak tahu memilih mana yang dikehendaki oleh Tuhan. Tuhan tidak mau kita orang percaya dikuasai oleh anggur dunia, tetapi Tuhan mau orang-orang percaya dipenuhi oleh Roh Kudus secara terus menerus. Bayangkan, sekiranya yang dipilih oleh orang percaya tersebut adalah kepenuhan anggur Roh Kudus, bukan kepenuhan anggur dunia, bayangkan hal luar biasa apa yang ia akan dapatkan yang tidak akan pernah hilang dan manfaat apa yang akan ia alami yang tidak akan pernah diambil dari padanya?

Mari umat Tuhan, masih banyak “kebodohan-kebodohan” yang kadang tidak disadari oleh banyak orang percaya maupun gereja Tuhan secara umum. Namun, inilah masa dimana waktunya gereja Tuhan bangkit menjadi pribadi-pribadi yang peka, tajam dan tidak mudah untuk ditipu oleh musuh sebagai hasil dari persekutuan intim yang senantiasa dijalin bersama Tuhan serta hidup yang dipenuhi dengan Roh Kudus.

Tuhan Yesus memberkati

Jangan Biarkan Kebodohan Menguasaimu (Pesan Gembala, 11 Juni 2023)

| Warta Jemaat |
About The Author
-