JADILAH PEMERAN PEMBANTU TERBAIK (BEST SUPPORTING SERVANTS)
Filipi 2:19-21 (19) Tetapi dalam Tuhan Yesus kuharap segera mengirimkan Timotius kepadamu, supaya tenang juga hatiku oleh kabar tentang hal ihwalmu.
Apabila kita melihat judul perikop dari Filipi pasal 2 ini, yaitu “Timotius dan Epafroditus.” Inilah paling tidak dua tokoh pemeran pembantu yang luar biasa. Sebetulnya, masih banyak tokoh-tokoh pemeran pembantu lainnya yang tercatat di PB. Di akhir Surat Kolose, rasul Paulus menulis banyak nama orang-orang yang telah menjalankan perannya sedemikian luar biasa. Ada Tikhikus, Onesimus, Aristharkus, Yustus, Epafras, dan sebagainya.
Bahwa betapa pribadi-pribadi tersebut memiliki peran yang begitu besar bagi pelayanan rasul Paulus. Pengorbanan yang telah mereka lakukan betul-betul tanpa pamrih. Bahkan di tengah berbagai tantangan yang mengancam nyawa mereka sendiri, mereka tetap bergerak maju mensupport agar pekerjaan Tuhan tetap dapat diselesaikan dengan baik.
Epafras misalnya. Ia adalah salah seorang pelayan Tuhan yang namanya hanya muncul beberapa kali, namun hasil pekerjaaannya tanpa kita sadari telah kita nikmati sampai sekarang. Ia adalah orang yang bekerja di belakang layar yang menopang keberhasilan pelayanan rasul Paulus. Ia berasal dari Kolose, salah satu dari tiga pusat kekristenan di Asia Kecil.
Alkitab tidak secara eksplisit mengatakan bagaimana kabar baik Kerajaan Allah mencapai wilayah itu. Akan tetapi, oleh karena pemberitaan Injil yang dilakukan Epafras tidak hanya orang-orang Efesus tetapi juga “semua orang yang diam di distrik Asia mendengar firman Tuan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani”. Rasul Paulus menyebut rekan sekerja ini sebagai “pelayan setia Kristus demi kepentingan bersama.” Lahirnya surat Paulus untuk jemaat Kolose adalah karena ada peran besar Epafras.
Mereka adalah orang-orang yang lebih mementingkan pekerjaan Tuhan dibandingkan diri mereka sendiri. Sering kali kita hanya mengenali tokoh-tokoh utama yang berada di garis depan, namun tidak terlalu mengenali mereka yang berada di balik layar yang membuat orang lain berhasil dan mendapat nama.
Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Entahkah kita adalah orang-orang yang dipercayakan Tuhan untuk berada di garis depan ataupun berada di belakang layar yang tidak diketahui orang-orang tentang pelayanan yang kita lakukan. Juga, entahkah kita dipercayakan pelayanan yang memiliki nama jabatan tertentu ataupun pelayanan yang tidak memiliki nama jabatan sekalipun. Tuhan ingin kita menjadi orang-orang yang berfungsi dalam mensupport pekerjaan pemberitaan Injil Kerajaan Sorga, supaya nama Yesus yang ditinggikan, bukan nama kita.
Bahwa kita harus menyadari fakta bahwa mungkin ada orang-orang percaya lainnya yang menjadi lebih dikenal, sedangkan ada pemercaya lain yang kurang dikenal karena bersedia mengambil peran pendukung di belakang layar. Namun poin pentingnya adalah, bukan dari manusia kita mengejar pujian bahwa gara-gara kitalah maka ada pekerjaan-pekerjaan Tuhan yang berhasil dan ada orang-orang yang jadi lebih dikenal, namun biarlah pujian yang sesungguhnya datang dari Tuhan.
Dalam surat yang ditulis oleh rasul Paulus (yang menjadi dasar pesan Tuhan bagi kita ini), yang ditekankan memang hanya nama dua orang yang membuat pelayanannya menjadi penting dan bermakna, yaitu Timotius dan Epafroditus. Namun hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang ini akan mengajarkan banyak prinsip penting kepada kita, bahwa pertanggungjawaban kita adalah kepada Tuhan dan untuk kemuliaan nama-Nya. Beberapa di antaranya adalah:
(1). Memiliki kepedulian yang tulus terhadap pertumbuhan orang lain
Filipi 2:20-21 (20) Karena tak ada seorang padaku, yang sehati dan sepikir dengan aku dan yang begitu bersungguh-sungguh memperhatikan kepentinganmu; (21) sebab semuanya mencari kepentingannya sendiri, bukan kepentingan Kristus Yesus.
Rasul Paulus berkata bahwa tidak ada seorang pun seperti Timotius yang memiliki hati yang sama dengan dirinya. Di dalam terjemahan lain dikatakan “Tidak ada seorang pun yang sejiwa dan sepikiran dengan dia yang begitu peduli akan kepentingan orang lain.” Timotius sungguh-sungguh peduli terhadap pertumbuhan iman, dan keteguhan hati jemaat Filipi.
Memang tidaklah salah apabila semua keberhasilan yang terjadi atas jemaat Filipi adalah karena buah pelayanan rasul Paulus. Namun seperti halnya pelayanan Epafras terhadap jemaat Tuhan di Kolose, demikian pula dengan pelayanan “di balik layar” yang dilakukan Timotius bagi jemaat Tuhan di Filipi. Lahirnya surat rasul Paulus bagi jemaat di Filipi, juga karena ada andil Timotius dibaliknya.
Selain rasul Paulus bertindak menjadi “pemeran utama” dan Timotius berperan sebagai “pemeran pembantu,” ternyata rasul Paulus pun adalah seorang “pemeran pembantu” bagi Timotius. Rasul Paulus adalah orang di balik keberhasilan hidup Timotius. Seorang yang membuat Timotius bisa menjadi seorang pelayan Tuhan luar biasa. Bagaimana dengan kita para orang tua kandung? Sudahkah para Bapa-bapa menjadi “the Best Supporting Servants” bagi isteri dan anak-anaknya?
(2). Memiliki kekuatan untuk menyelesaikan dengan baik apa yang dipercayakan
Filipi 2:26-27 Karena ia sangat rindu kepada kamu sekalian dan susah juga hatinya, sebab kamu mendengar bahwa ia sakit.
Selain Timotius, pemeran pembantu kedua yang sangat membantu pelayanan rasul Paulus di Filipi adalah Epafroditus. Epafroditus bagi rasul Paulus adalah teman seperjuangan (ayat 25). Ia adalah seorang yang juga giat bersama-sama berjuang bagi majunya pekerjaan Tuhan. Dalam keadaan sakit bahkan hampir mati sekalipun, Epafroditus tetap giat maju melayani. Yang penting baginya adalah tercapainya tujuan Tuhan di dalam apa yang telah dipercayakan kepadanya.
Seorang hamba Tuhan bernama Steve Watson pernah mengatakan bahwa “Healthy people help people” (orang yang sehat akan dapat menolong orang lain). Sepintas kalimat ini terdengar wajar, bahwa memang benar hanya orang yang sehat jasmaninya maka ia baru akan dapat menolong orang lain. Namun ternyata yang dimaksud adalah hanya orang yang sehat rohaninya yang dapat menolong orang lain. Orang yang hanya sehat jasmaninya belum tentu dapat melakukan sesuatu yang benar. Epafroditus, dalam keadaan sakit bahkan nyaris mati ia tetap mampu melakukan pekerjaan Tuhan bahkan menyelesaikannya dengan baik, karena di dalam dirinya ada roh yang membara yang memampukan dirinya.
Mari jemaat Tuhan, bagaimana dengan kita umat Tuhan yang telah diberikan Tuhan tubuh yang sehat hari ini? Masihkah kita banyak menimbang-nimbang “untung-rugi” untuk menolong orang lain atau untuk memberikan support ketika sesama saudara kita berada dalam kedukaan? Jadilah The Best Supporting Servants!
Tuhan Yesus memberkati!