Jadikan Tuhan sebagai Faktor Terjadinya Multiplikasi (Pesan Gembala, 28 Mei 2023)

JADIKAN TUHAN SEBAGAI FAKTOR TERJADINYA MULTIPLIKASI

Yohanes 6:11 Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki.

Setelah berbagai peritiwa mujizat yang dilakukan Yesus, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Melihat kemudian Yesus dan murid-murid berangkat ke seberang danau dengan menggunakan perahu, orang-orang tersebut menggunakan jalan darat mengikuti Dia.

Ketika Yesus memandang sekelilingnya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, bertanyalah Ia kepada Filipus sekiranya di sana ada tempat untuk mereka dapat membeli roti, supaya orang-orang tersebut dapat makan. Filipus kemudian menjawab bahwa kalaupun ada dan kalaupun mereka memiliki uang dua ratus dinar untuk dibelikan roti pun tetap tidak akan cukup untuk orang banyak tersebut.

Setelah para murid memutar otaknya mencari jalan keluar, seorang dari mereka, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada Yesus bahwa ada seorang anak yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak itu. Namun berbeda dengan sikap para murid, Yesus kemudian menyuruh orang banyak tersebut untuk duduk. Lalu Ia mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang dikehendaki.

Ketika  Tuhan memberikan pesan-Nya ini secara khusus kepada kita, Tuhan ingin kita menangkap maksud Tuhan secara lebih spesifik bahkan mengalaminya secara pribadi. Tuhan bukan hanya mau kita sekedar membahas tentang peristiwa mujizat 5 roti dan 2 ikan, namun ingin kita semua mengalami yang namanya multiplikasi atau pelipatgandaan. Multiplikasi adalah proses terjadinya penambahan atau pelipatgandaan atas suatu jumlah awal sehingga dari jumlah awal yang sedikit menjadi berjumlah lebih banyak atau bertambah banyak. Multiplikasi ini bukan hanya tentang penambahan jumlah secara kuantitas saja, namun juga bermakna penambahan secara kualitas.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Tuhan ingin kita mengalami pertambahan di segala aspek. Bukan hanya sekedar pertambahan (adding), namun juga pelipatgandaan atau multiplikasi (multiplying). Pertambahan belum tentu terjadi pelipatgandaan, namun pelipatgandaan sudah pasti mengalami pertambahan. Bermultiplikasi dalam hal apa sajakah? Bermultiplikasi dalam berbagai hal tentunya, tergantung bagian mana yang kita ingin melibatkan Tuhan di dalamnya.

Multiplikasi adalah sesuatu yang Alkitabiah, karena terbukti banyak sekali ayat-ayat di dalam Alkitab yang berbicara tentang multiplikasi. Misalnya, perintah pertama Tuhan kepada manusia setelah penciptaan adalah perintah untuk bermultiplikasi. Kej. 1:28 Beranakcuculah dan bertambah banyak (be fruitful and multiply). Ketika Tuhan hendak memberikan keturunan kepada Abraham. Kej. 22:17 Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit (I Will bless you and I will multiply your descendants), lalu berbagai peristiwa pelipatgandaan di PB seperti peristiwa 5 roti dan 2 ikan ini.

Beberapa prinsip tentang multiplikasi penting yang harus kita pahami berkaitan dengan pesan Tuhan ini:

(1). Dibutuhkan sesuatu yang ada pada kita terlebih dahulu (faktor pengali)

Yoh. 6:9 “Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?”

Di dalam rumus perkalian dibutuhkan minimal 2 angka untuk dapat dikalikan. Apabila hanya punya 1 angka saja, maka perkalian tidak akan terjadi. 2 angka ini disebut “faktor”, sedangkan hasil perkaliannya disebut “produk”. Apabila salah satu faktornya adalah nol, maka sudah pasti produknya adalah nol. Angka sebesar apapun hasilnya akan tetap nol apabila salah satu faktor pengalinya adalah nol.

Prinsip yang sama berlaku dalam peristiwa “5 roti dan 2 ikan.” Untuk dapat memberi makan kepada minimal 5.000 orang dibutuhkan dua faktor sebagai pengali. Produknya dalam hal ini sudah diketahui, yaitu 5.000. Tinggal yang belum diketahui adalah dua faktornya. Ingat, dari dua faktor yang dibutuhkan itu satunya berasal dari Tuhan, dan satunya lagi harus berasal dari pihak kita orang percaya. Faktor yang pertama adalah angka berapapun yang Tuhan siap berikan untuk menghasilkan produk 5.000. Tuhan tinggal menunggu dulu faktor yang satunya dari pihak kita orang percaya. Apabila dari pihak orang percaya tidak bersedia memberikan apa-apa atau merasa tidak memiliki apa-apa untuk diberikan, alias nol, maka produknya pun sudah pasti adalah nol. Tidak terjadi pertambahan apa-apa.

Bersyukur dalam hal peristiwa “5 roti dan 2 ikan,” ada seorang anak kecil yang dengan ketulusan hatinya bersedia untuk memberikan lima ketul roti dan dua ekor ikan. Nah ini yang diperlukan oleh Tuhan sebagai faktor pengali yang berasal dari pihak kita orang percaya. Jadi intinya adalah, berapa jumlah yang ada pada kita yang kita rela persembahkan untuk terjadinya pelipatgandaan. Nah, sekarang apa yang ada dalam hidup kita yang ingin mengalami multiplikasi atau pelipatgandaan? Mulailah dengan ketulusan dan rela hati berani kita persembahkan bagian tersebut kepada Tuhan sebagai “faktor pengalinya”.

(2). Dibutuhkan perkenanan Tuhan atau keterlibatan Tuhan dalam apapun yang kita berikan

Yoh. 6:11 Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki.

Ada sebuah pertanyaan, sekiranya Andreas (murid Yesus yang mendapatkan seorang anak laki-laki dengan lima roti dan dua ekor ikannya) tidak menyetorkannya kepada Yesus, namun langsung membagikannya, apakah ribuan orang banyak akan bisa makan roti dan ikan sampai kenyang bahkan bersisa dua belas keranjang? Tentu tidak. Mungkin mereka hanya kebagian sedikit remah kecil saja yang tidak memiliki arti apa-apa. Dari sinilah kita mengerti bahwa multiplikasi itu baru akan terjadi apabila di wilayah tersebut sungguh-sungguh kita persembahkan kepada Tuhan atau kita melibatkan Tuhan di dalamnya terlebih dahulu.

Alkitab sudah mencatat bahwa apapun yang diberkati oleh Yesus, atau apapun yang digunakan oleh Yesus menjadi sesuatu yang luar biasa. Sebuah perahu nelayan biasa milik Simon Petrus bisa menjadi begitu berguna bukan saja dipakai sebagai mimbar oleh Yesus untuk mengajar orang banyak di atasnya, namun juga bisa menampung sejumlah besar ikan hasil tangkapan. Berbeda dengan perahu-perahu nelayan lainnya yang tidak mengalami apa-apa. Artinya, tidak peduli seberapa kecil, seberapa lusuh, seberapa terlihat biasa apabila disertai dengan keterlibatan Yesus di dalamnya maka akan terjadi pelipatgandaan atau multiplikasi dalam hal kualitas dan kuantitas.

Seberapa sederhana kita memandang diri kita,atau seberapa kita merasa bahwa belum banyak hal yang kita dapat lakukan bagi Tuhan, mari jangan berhenti sampai di situ. Ingat, kita tidak dinilai berdasarkan keadaan kita, kita tidak dinilai dengan apa yang kita punya atau apa yang tidak kita punyai, lalu kita membandingkan dengan mereka yang memiliki banyak hal dan kemudian menyimpulkan mereka lebih bernilai dari kita. Anda salah besar kalau memiliki pandangan seperti itu.

Mari serahkan diri kita untuk Tuhan atau ijinkan Tuhan memakai diri kita untuk kepentingan Kerajaan Sorga (bukan untuk kepentingan kerajaan pribadi kita), maka Tuhan akan mulai melakukan multiplikasi dari apa yang kita miliki saat ini secara kualitas, kuantitas dan fungsi.

Tuhan Yesus memberkati

Jadikan Tuhan sebagai Faktor Terjadinya Multiplikasi (Pesan Gembala, 28 Mei 2023)

| Warta Jemaat |
About The Author
-