Jadikan Lidah sebagai Pena Seorang Juru Tulis yang Mahir (Pesan Gembala, 9 Juli 2023)

JADIKAN LIDAH SEBAGAI PENA SEORANG JURU TULIS YANG MAHIR

Mazmur 45:2 Hatiku meluap dengan kata-kata indah, aku hendak menyampaikan sajakku kepada raja; lidahku ialah pena seorang jurutulis yang mahir.

Mazmur ini adalah nyanyian yang disampaikan oleh bani Korah pada waktu pernikahan raja. Uniknya, bani Korah menyatakan nyanyian ini bukan hanya sebagai nyanyian kasih, tetapi juga nyanyian pengajaran. Biasanya nyanyian pada waktu pernikahan raja adalah lebih kepada nyanyian kasih, namun mengapa bani Korah menyebutnya juga sebagai nyanyian pengajaran? Artinya ada sebuah pesan lain yang mengandung pengajaran atau perenungan (kontemplasi) yang lebih dalam di dalamnya.

Kita tahu bahwa bani Korah adalah umat pemuji dan penyembah Tuhan. Mereka bukan sekedar penyanyi, mereka adalah penyembah-penyembah Tuhan, dimana pujian yang dinaikkan adalah sesuatu yang Tuhan taruhkan di hati mereka untuk mereka naikkan. Dan selain pujian yang Tuhan taruhkan, Tuhan juga menaruhkan suatu pesan-pesan tertentu yang berisi penyingkapan. Sesuatu yang harus dibukakan melalui sebuah perenungan.

Kata-kata yang tertulis di Mazmur ini bukan semata-mata ditujukan kepada sang mempelai dalam hal ini adalah raja berupa manusia, namun ternyata Mazmur ini berisi pengagungan kepada Raja di atas segala raja. Kalimat demi kalimatnya apabila kita perhatikan dengan saksama merujuk kepada sang Mesias, yaitu Yesus Kristus. Misalnya, beberapa kalimat yang dipakai di Mazmur ini digunakan di surat Ibrani 1 yang sedang berbicara tentang Yesus.

Jadi apa maksud dari pesan tentang lidah sebagai pena dari seorang juru tulis yang mahir ini? Ini berbicara tentang ungkapan hati tentang kekaguman seseorang akan Tuhan yang dinyatakan melalui perkataan yang keluar dari mulutnya (NKJV. My tongue is the Pen of a ready writer). Kekaguman yang tidak bisa disimpan begitu saja di hati.  Kekaguman yang tidak tertahankan, dan otomatis terucapkan dalam bentuk pengakuan rasa kagum kita.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi. Ungkapan apa yang selama ini keluar dari mulut kita hari-hari ini? Karena apa yang keluar dari mulut kita adalah berasal dari ungkapan hati kita. Ungkapan dari hati itu ternyata bermacam-macam. Pertama, ada ungkapan perkataan yang berisi hal-hal negatif, seperti keluh kesah, rasa kecewa, rasa sedih, atau rasa lelah seseorang terhadap apa yang dialami dan terhadap banyak hal lain. Lalu yang kedua, ada ungkapan mulut yang isinya bernada biasa-biasa saja. Tidak negatif, namun juga bukan suatu ungkapan rasa kagum kepada Tuhan, hanya datar-datar saja. Tidak ada sesuatu luapan apa-apa yang menyatakan tentang suatu karya Tuhan dalam hidup.

Atau yang ketiga, ungkapan rasa kagum akan Tuhan yang dialami dalam hidup ini, yang orang lain perlu mengetahuinya juga, termasuk pasangan kita perlu dengar ini, anggota keluarga lain mesti tahu. Sesuatu tentang Tuhan yang tidak bisa kita pendam dan cepat-cepat ingin segera membagikannya kepada orang lain. Orang percaya seperti ini biasanya juga akan membuat dirinya ingin terlibat melakukan sesuatu buat Tuhan. Apa yang orang-orang sedang lakukan bagi Tuhan atau apa yang gereja sedang lakukan untuk Tuhan rasanya ingin sekali ambil bagian untuk turut juga melakukannya. Nah ini yg disebut sebagai lidah seperti pena seorang penulis yang mahir.

Beberapa prinsip yang perlu kita sadari agar bisa senantiasa menjadi seorang “juru tulis” yang mahir untuk menuliskan sesuatu yang luar biasa tentang Tuhan kita:

(1). Sadari bahwa hanya anda satu-satunya yang memiliki kisah unik (atau pengalaman unik) tentang anda bersama Tuhan yang tidak dimiliki oleh orang lain (You are the only person in the world with your story).

Mazmur 45:1 Hatiku meluap dengan kata-kata indah, aku hendak menyampaikan sajakku kepada raja; lidahku ialah pena seorang jurutulis yang mahir.

Apabila Anda termasuk orang yang memiliki pengalaman bahwa hidupnya pernah diselamatkan oleh Tuhan, pernah ditolong oleh Tuhan, yang hatinya pernah dijamah oleh Tuhan, maka artinya Anda memiliki kisah masing-masing yang bisa Anda bagikan dan sangat layak untuk dibagikan kepada banyak orang. Anda sudah memenuhi salah satu syarat tersebut. Anda sudah memiliki kisah unik yang tidak dimiliki oleh orang lain. Karena hanya Anda sendiri yang telah menjalani hidup Anda. Bagikan lah semua itu.

Ketika Anda harus mengingat kebaikan Tuhan atau perbuatan Tuhan dam hidup Anda, dan Anda berkata bahwa tidak banyak karya Tuhan yang dapat Anda ingat-ingat. Anda merasa kisah hidup Anda tidak menarik untuk dibagikan, Anda berpikir bahwa lebih banyak kisah kelamnya dibandingkan dengan hal-hal yang indahnya. Mari ambil beberapa carik kertas dan mulailah Anda mengingat-ingat karya Tuhan dalam hidup Anda sambil menuliskannya satu persatu. Anda akan menyadari bahwa Anda ternyata membutuhkan lebih banyak lembar demi lembar kertas untuk menuliskan apa yang Tuhan telah lakukan dalam hidup Anda. Artinya, jangan pernah berkata bahwa tidak ada kisah Tuhan dalam hidup Anda yang tidak dapat Anda tuliskan atau ceritakan.

Inilah bukti bahwa keksasian hidup Anda itu unik, karena hanya Anda yang memiliki kisah tentang karya Tuhan dalam hidup Anda tersebut (it is about how wonderful work of God in your own life).  Apabila Anda hanya menyimpannya sendiri atau ketika Anda tidak menyadari bahwa ada begitu banyak hal yang Anda bisa ceritakan atau tuliskan, maka semua kisah indah itu akan hilang begitu saja.

(2). Sadari bahwa masalah yang sedang anda hadapi saat ini adalah bahan kisah kesaksian yang akan anda bagikan nanti, apabila anda meresponinya dengan benar dan melibatkan Tuhan di dalamnya.

Mazmur 45:1… lidahku ialah pena seorang jurutulis yang mahir.

Apabila seseorang terus menggunakan cara sendiri ketika sedang menghadapi suatu masalah, maka sesungguhnya ia tidak akan pernah melihat sesuatu hal yang berbeda selain hal yang sama lagi dan sama lagi yang tidak membuahkan hasil apa-apa. Itulah sebabnya, seseorang tidak akan pernah memiliki kisah yang layak untuk dibagikan tentang bagaiman cara Tuhan berkarya dalam hidupnya yang layak untuk dibagikan.

Seandainya saja kita menyadari bahwa ternyata ada berbagai maksud Tuhan di balik “gelombang” atau masalah yang kita hadapi dimana semuanya itu diijinkan untuk dialami karena Tuhan mau kita memiliki pengalaman berjalan bersama dengan Tuhan yang dahsyat, dimana hasil dari perjalanan tersebut adalah sesuatu yang layak untuk diceritakan.

Beberapa maksud Tuhan dibalik masalah yang kita hadapi, di antaranya yang pertama adalah sebagai koreksi bagi kita. Tuhan mau kita mengevaluasinya dan memperbaikinya. Yang kedua adalah untuk memperkuat iman kita. Orang percaya seringkali minta Tuhan menghilangkan masalahnya, tetapi Tuhan seringkali tidak mau menghilangkannya. Tuhan mau kita menjadi orang percaya yang cakap dan teruji. Ia ingin kita menghadapainya bersama dengan Dia. Yang ketiga, Tuhan sedang mempersiapkan kita untuk sesuatu yang luar biasa depan sana. Kadang kita tidak mengerti mengapa kita harus masuk ke dalam suatu situasi tertentu dalam kehidupan. Kita tidak tahu kalau Tuhan ternyata dibalik itu semua sedang memersiapkan suatu kisah yang kelak akan kita ceritakan bahwa betapa dahsyat Tuhan Yesus yang kita miliki.

Mari jemaat Tuhan, mungkin kita berkata bahwa kita sudah mengalami banyak kebaikan Tuhan. Mari renungkan lebih lagi, karena apabila kita sungguh-sungguh telah mengalami kebaikan Tuhan, degup hati kita tidak akan pernah biasa. Hati itu akan meluap-luap rindu untuk memerintakan mulut agar menceritakan kepada banyak orang tentang perbuatan yang besar tentang Tuhan kita. Selamat menjadi seorang yang memiliki lidah seperti pena seperti seorang juru tulis yang mahir.

Tuhan Yesus memberkati! 

Jadikan Lidah sebagai Pena Seorang Juru Tulis yang Mahir (Pesan Gembala, 9 Juli 2023)

| Warta Jemaat |
About The Author
-