JADIKAN FIRMAN TUHAN SEBAGAI PENUNTUN
Ulangan 8:1-3 (3) Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.
Kitab Ulangan dibuat untuk menyatakan kembali hukum Tuhan dan perjanjian Tuhan kepada bangsa Israel generasi kedua yang lahir di perjalanan sebelum mereka masuk ke tanah perjanjian. Generasi sebelumnya adalah mereka yang telah memberontak dan tidak percaya kepada janji Tuhan. Mereka semua telah tewas di padang gurun.
Tepat di wilayah dataran sungai Yordan (Araba Yordan), hukum-hukum Tuhan dibacakan kembali oleh Musa, termasuk evaluasi perjalanan bangsa Israel selama empat puluh tahun. Di sana Musa menjelaskan kembali tujuan Tuhan dan maksud Tuhan atas setiap peristiwa yang terjadi.
Banyak kesalahpahaman yang terjadi di sepanjang perjalanan antara bangsa Israel dengan Tuhan. Mereka seringkali menganggap kesulitan yang dihadapi adalah karena Tuhan mau menyusahkan dan membunuh mereka di tengah jalan. Mereka seringkali lupa bahwa Tuhan sedang membawa mereka keluar dari tanah perbudakan menuju ke tanah perjanjian.
Tuhanlah yang menyediakan makanan dengan memberikan manna setiap pagi tanpa henti dan daging burung puyuh. Tuhan jugalah yang memberikan mereka air dari celah-celah batu. Bahkan mereka juga tidak pernah memintal atau membuat baju untuk pakaian mereka, namun apa yang mereka kenakan tidak pernah usang dimakan waktu dan cuaca.
Peristiwa-peristiwa ini merupakan bukti dan menjadi catatan sejarah tersendiri bagi bangsa Israel, bahwa mereka pernah mengalami masa dimana mereka berjalan sepanjang empat puluh tahun di padang gurun tanpa mengalami kekurangan apapun, selain tangan penyertaan Tuhan yang begitu nyata.
Meskipun perjalanan mereka diwarnai oleh sikap hati yang penuh amarah dan sungut-sungut, namun semua yang diizinkan Tuhan untuk mereka alami adalah cara Tuhan untuk merendahkan hati dan memahami bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap perkataan yang diucapkan Tuhan.
Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Tuhan mau kita menjadi orang-orang percaya yang mau terus dituntun oleh firman Tuhan dalam setiap langkah demi langkahnya. Seringkali firman Tuhan, tanpa disadari, hanya dijadikan sebagai pelengkap ibadah. Firman Tuhan dibaca, dibahas, diselidiki, namun bagi sebagian orang percaya belum tentu dijadikan sebagai penuntun hidup sebagaimana seharusnya.
Seharusnya firman menjadi penuntun bagi step by stepnya langkah kaki kita. Apabila kita masih ingat visi 2026 “Meraih Kemenangan-kemenangan yang tertunda” dimana akan ada batu peringatan akan berdiri di setiap masing-masing kita, asalkan kita berjalan mengikuti tuntunan demi tuntunan Tuhan. Karena setiap langkah ketaatan akan firman yang kita lakukan itu sebetulnya sedang menumpuk “batu” demi “batu” hingga kelak menjadi suatu tumpukan batu peringatan yang lengkap.
Beberapa hal yang perlu kita pahami berkaitan dengan pesan Tuhan agar firman Tuhan sungguh menjadi penuntun dalam hidup kita. Beberapa di antaranya:
(1). Biasakan langkah kaki kita dituntun oleh firman Tuhan bukan oleh pendapat pribadi kita
Ul. 8:1 “Segenap perintah, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, haruslah kamu lakukan dengan setia, supaya kamu hidup dan bertambah banyak dan kamu memasuki serta menduduki negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu.
Ketika bangsa Israel membutuhkan makanan untuk dapat bertahan hidup di sepanjang perjalanan, Tuhan memelihara mereka dengan memberikan manna, sejenis roti dengan rasa ketumbar, setiap pagi. Namun roti tidak diberikan begitu saja, mereka harus memerhatikan petunjuk Tuhan melalui Musa tentang cara mendapatkan manna tersebut, berapa banyak perhari yang harus mereka pungut, kapan boleh diambil lebih banyak, dan sebagainya.
Semua aturan atau hukum ini diberikan Tuhan bukan untuk menyusahkan mereka, namun untuk tujuan agar mereka terbiasa dengan perkataan Tuhan dan arahan Tuhan. Belum lagi aturan-aturan lainnya, misalnya tentang hukum perang atau aturan dalam membuat Kemah Suci. Demikian halnya prinsip itu berlaku bagi umat Tuhan di masa sekarang.
Apakah mudah berjalan mengikuti tuntunan yang demikian? Tentu tidak mudah, karena untuk seseorang bisa berjalan dalam tuntunan firman yang demikian diperlukan suatu keputusan besar. Mengapa diperlukan keputusan besar? Karena untuk melakukan kebenaran firman seseorang harus berani merubah kebiasaan dalam hidup yang mungkin sudah bertahun-tahun dilakukan, berani merubah tujuan hidup, berani merubah prinsip yang dipahami selama ini, dan banyak perubahan-perubahan lainnya.
(2). Biasakan hidup bukan sekedar makan “roti” biasa saja, melainkan “roti” perkataan Tuhan
Ul. 8:3b …untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.
Manusia tidak hanya terdiri dari tubuh jasmani saja, melainkan juga tubuh rohani, dimana masing-masing tubuh membutuhkan makanan. Tubuh jasmani membutuhkan makanan jasmani. Orang bisa memberi makan pada tubuh jasmaninya 3-4 kali dalam sehari, bahkan lebih. Namun ingat, ada tubuh rohani yang juga perlu diberi makanan, yaitu makanan firman (perkataan yang keluar dari mulut Allah).
Perkataan inilah yang diucapkan Yesus ketika Ia dicobai oleh si iblis di padang gurun untuk mengubah batu menjadi roti. Jawaban Yesus sangat mengejutkan iblis. Bahwa bukan hanya roti semata-mata yang membuat seseorang hidup, melainkan karena firman Tuhan. Bahwa manusia ada, itu karena firman Tuhan. Bahwa karena firman-Nya adalah asal mula segala sesuatu. Dengan perkataan lain, orang hidup membutuhkan nutrisi rohani, dan itu adalah kebutuhan yang terutama.
Mari umat Tuhan, sebagaimana orang Israel membutuhkan tuntunan perkataan Tuhan untuk dapat memasuki tanah yang dijanjikan Tuhan, demikian pula kita umat-Nya hari ini. Ada janji kemenangan sedang menanti di depan kita. Dibutuhkan ketaatan untuk dapat berjalan dalam tuntunan perkataan Tuhan. Ada keputusan besar yang harus diambil untuk dapat melakukannya!
Tuhan Yesus memberkati!
