Berusahalah dengan Sungguh-Sungguh! (Pesan Gembala, 11 Agustus 2024)

BERUSAHALAH DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH!

2 Petrus 1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.

Melalui suratnya ini rasul Petrus mengingatkan bahwa penyesat-penyesat telah menyusup ke dalam jemaat orang-orang percaya. Ia menyerukan orang percaya untuk tetap bertumbuh dan tegak di dalam iman supaya mereka bisa mengenali dan turut mengambil tindakan atas penyesatan tersebut. Ia juga mendorong orang percaya agar mempertahankan kehidupan dan kesalehan melalui pengenalan yang benar akan Kristus.

Dalam suratnya itu ia juga menekankan pentingnya pertumbuhan iman orang percaya. Setelah memulai dengan iman, orang percaya juga harus terus menambah-nambahkan kepada imannya kebajikan, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan, kasih akan saudara-saudara, dan kasih akan semua orang, yang akan menghasilkan iman dewasa dan pengenalan yang benar akan Yesus Kristus.

Sadar bahwa waktunya tinggal sedikit, sementara gereja sedang menghadapi bahaya besar, rasul Petrus menyerukan pembacanya untuk mengingat-ingat kembali dan memperdalam pemikiran mereka supaya mereka bisa mengingat pengajarannya dengan baik. Dia meminta orang percaya supaya lebih dewasa dalam iman mereka dengan memahami hikmat Tuhan, supaya bisa efektif dan produktif dalam pengenalan akan Yesus Kristus. Itulah sebabnya, pentingnya orang percaya berusaha sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihannya makin teguh.

Penekanan dari ayat ini adalah berusahalah sungguh-sungguh.” Kalimat ini terangkum dalam satu kata, dalam bahasa Yunaninya adalah spoudazo yang artinya jangan setengah-setengah, lakukan dengan serius dengan menggunakan usaha. Ada tenaga yang dilibatkan, ada semangat, ada gairah, ada kecepatan dan juga ketepatan. Jadi kalimat dalam ayat 10 di atas mengatakan bahwa apabila kita tahu kita telah dipilih dan dipanggil oleh Tuhan, maka lakukan segala sesuatu dengan serius, jangan menunda-nunda, jangan setengah-setengah, maka pijakan kita akan semakin kokoh di dalam Dia.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Melalui pesan-Nya ini Tuhan katakan bahwa tidak sedikit orang percaya yang masih kurang gereget dalam menjalani hidup kekristenannya. Apabila memang tahu apa yang harus diperoleh atau dikejar, mari lakukan dengan penuh kesungguhan. Apabila tahu ada yang keliru yang tidak seharusnya dilakukan, mari bersegeralah mengambil keputusan yang benar.

Miliki daya juang yang tinggi. Kata spoudazo adalah kata yang tepat untuk menggambarkan ini.

Beberapa prinsip yang harus kita pahami berkaitan dengan pesan Tuhan ini agar menjadi orang-orang yang bersemangat, sehingga panggilan dan pilihan kita semakin kokoh di dalam Tuhan. Di antaranya adalah:

(1). Miliki daya juang atau semangat untuk maju yang tinggi (miliki fighting spirit)

2 Petrus 1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.

Dikatakan bahwa kepada kita Tuhan telah menganugerahkan janji-janji yang berharga dan yang sangat besar sehingga kita boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi atau divine nature. Tetapi ingat, ada hal-hal yang coba menghalangi agar orang-orang percaya tidak mengalaminya, yaitu hawa nafsu duniawi. Itulah sebabnya, untuk mengalami hal-hal ilahi itu seorang percaya tidak boleh santai-santai saja, melainkan harus berusaha sungguh-sungguh memerjuangkannya, karena akan selalu ada hal-hal yang mencoba untuk menghalanginya.

Kita tidak bisa hanya bersikap pasif, lalu berharap mengalami banyak hal di dalam Tuhan. Dikatakan ada janji-janji yang berharga dan yang sangat besar dimana kita harus bisa mengambil bagian di dalamnya. Pertentangan dari sisi daging akan selalu ada. Diperlukan daya juang atau yang disebut fighting spirit. Orang yang kurang memiliki daya juang akan membiarkan hal-hal yang dari Tuhan berlalu begitu saja yang Tuhan sebetulnya sudah sediakan.

Jangan membiarkan ada stagnasi menguasai hidup orang percaya. Stagnasi itu belenggu, stagnasi itu kekalahan, stagnasi itu adalah iblis sedang menawan hidup orang percaya. Stagnasi akan membuat tujuan Tuhan semakin jauh dari pencapaian. Kita harus menggunakan kuasa Tuhan untuk berupaya memeranginya.

(2). Miliki tujuan hidup yang jelas

2 Petrus 1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh.

Rasul Petrus mengingatkan kita tentang panggilan dan pilihan Tuhan yang harus kita tangkap dan kerjakan dengan sungguh-sungguh. Setiap orang percaya harus menyadari untuk tujuan apa Tuhan memilih dirinya. Tidak ada orang percaya yang dipilih tanpa ada tujuan besar Tuhan di dalamnya.

Kristus telah menebus dengan darah-Nya yang mahal. Masakan orang percaya kemudian meresponinya dengan menjalani kehidupan kekristenannya secara setengah-setengah? Karena itu rasul Petrus menasihati agar kita berusaha dengan sungguh-sungguh, bahkan terus menambahkan kepada iman kita kebajikan, lalu pengetahuan, penguasaan diri, kesalehan, kasih akan saudara-saudara, dan kasih akan semua orang. Kata sungguh-sungguh berarti melakukannya dengan sepenuh hati, tidak asal-asalan atau main-main. Sadar karena menangkap tujuan Tuhan.

Sejak Saulus mengalami perjumpaan dengan Kristus ketika ia melakukan perjalanan ke Damsyik, ia menangkap bahwa Tuhan telah memilihnya untuk suatu maksud yang mulia dan besar. Ia menyadari bahwa ada tujuan ilahi yang luar biasa. Sejak saat itu hidup Saulus yang kelak menjadi rasul Paulus berubah dan ia bergerak dengan tidak tanggung-tanggung. Ia all-out melakukan segala sesuatu bagi Tuhan.

Mari jemaat Tuhan, “berusaha sungguh-sungguh” bagi Tuhan bukanlah melakukan tujuan Kerajaan Sorga dengan menggunakan kekuatan diri sendiri, melainkan ini adalah cara kita orang percaya dalam merespon apa yang Tuhan telah sediakan bagi kita sesuai dengan panggilan dan pilihan Tuhan atas kita. Responi dengan serius, lalu lakukan dengan menggunakan kekuatan dan tuntunan Roh Tuhan yang dahsyat.

Tuhan Yesus memberkati!

Berusahalah dengan Sungguh-Sungguh! (Pesan Gembala, 11 Agustus 2024)

| Warta Jemaat |
About The Author
-