Apakah Engkau Mengalami Kemajuan yang Nyata? (Pesan Gembala, 2022-01-09)

APAKAH ENGKAU MENGALAMI KEMAJUAN YANG NYATA?

1 Timotius 4:15 Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang.

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta menyediakan cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam beberapa dekade terakhir ini. Atau jangankan hitungan dekade, dalam satu tahun terakhir pun telah banyak perkembangan inovasi baru bermunculan.

Bukan hanya bidang teknologi saja, di sekeliling kita pun ada begitu banyak terjadi perubahan baru. Bibit-bibit tanaman yang beberapa waktu lalu masih berupa biji atau tunas muda seiring dengan berjalannya waktu kini sudah berubah menjadi sebuah tanaman-tanaman baru yang mulai terasa kegunaannya. Atau mungkin kita juga turut memerhatikan pertumbuhan fisik dari anak-anak kita atau bahkan diri kita sendiri. Secara berkala kita akan menimbang berat badan kita untuk mengetahui sekiranya terjadi kenaikan atau penurunan.

Secara tidak langsung, kita sedang melakukan evaluasi di dalam banyak hal, termasuk pekerjaan dan usaha yang kita lakukan. Apakah mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Ataukah mungkin ada kemunduran di sektor tertentu, apa penyebabnya, dan lain-lain. Semua ada tolok ukurnya. Namun pernahkah kita mengevaluasi kehidupan kerohanian kita? Kemajuan atau progress apa yang telah terjadi. Sekiranya ada, apakah kemajuannya nyata atau tidak. Ataukah kita baru menyadari bahwa tidak ada perubahan apa-apa yang dapat dirasakan.

Kemajuan adalah sama dengan pertumbuhan. Kemajuan rohani adalah gerakan maju seseorang menuju ke suatu tujuan, dalam hal ini tentu tujuan Tuhan atau kehendak Tuhan. Bergerak maju atau tidaknya seseorang ke arah yang dimaksud menunjukkan apakah telah terjadi pertumbuhan kerohanian nyata atau tidak pada orang tersebut. Sama seperti seorang bayi yang dilahirkan, dimana semua orang akan berharap anak tersebut akan bertumbuh hari lepas hari, demikian pula orang percaya diharapkan terus mengalami pertumbuhan dan terus bergerak maju menuju ke tujuan Tuhan.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Tuhan sengaja mengajak kita untuk melihat berbagai perubahan pesat yang terjadi di sekeliling kita. Tujuannya adalah agar kita bisa turut memandang kepada diri kita bahwa kita pun harus mengalami kemajuan atau progress yang nyata di dalam pengiringan kita kepada Tuhan. Adalah mudah bagi kita untuk melihat, mengamat-amati, dan menilai orang lain, namun tidak mudah untuk mengawasi diri sendiri. Bercermin pada diri sendiri tidak semua orang mau melakukannya atau tidak mudah untuk melakukannya. Semua orang tentu merasa baik-baik saja. Dibutuhkan tentu tolok ukur yang berasal kebenaran firman Tuhan untuk dapat mengetahuinya.

Beberapa prinsip yang harus kita perhatikan berkaitan dengan pesan Tuhan ini, agar memiliki kemajuan yang nyata yang dapat dirasakan semua orang, di antaranya adalah:

(1). Memahami bahwa ibadah adalah tentang membangun relasi dengan Tuhan.

1 Timotius 4:7b-8 … Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.

Satu kata yang digunakan rasul Paulus dalam menjelaskan tentang hal beribadah adalah kata ‘latihlah’ (Yun.: gumnaze), sebuah kata yang berhubungan dengan kedisiplinan yang dimiliki seorang atlet. Dari kata inilah didapatkan istilah “gym” yaitu latihan fisik yang berhubungan dengan kesimetrisan bentuk otot dan tubuh. Kita tahu bahwa ciri khas yang melekat pada diri seorang atlet adalah disiplin, khususnya disiplin dalam latihan, dalam jadwal yang teratur, sistematis, dan terstruktur.

Selain itu, ia juga harus berdisiplin untuk tidak memakan makanan yang sembarangan, tetapi yang sehat yang mengandung gizi dan vitamin yang cukup bagi kebutuhan tubuhnya. Ibadah memiliki dua pengertian, yang pertama adalah tentang “ibadah” itu sendiri. Apakah umat Tuhan konsisten dan berdisiplin datang ke dalam pertemuan ibadah bersama dengan orang-orang percaya lainnya. Yang kedua adalah tentang datang menyembah kepada Tuhan. Ada relasi yang dibangun secara khusus dengan Tuhan. Jadi berbicara tentang ibadah adalah bukan saja tentang kehadiran yang teratur dan disiplin, namun juga tentang membangun keintiman dengan Tuhan. Kemajuan terjadi ketika ada relasi yang terjalin dengan Tuhan.

(2). Memahami bahwa kemajuan membutuhkan keputusan untuk mau menjadi lebih baik

1 Timotius 4:12 Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.

Orang-orang muda sangat rentan untuk diremehkan. Mengapa? Karena kemudaan itu sendiri sangat dekat dengan kekurangan: kurang banyak pengalaman, kurang banyak pengetahuan, kurang mampu mengontrol diri, kurang bijaksana, kurang pertimbangan dan lain-lain. Hal itu dialami oleh Timotius ketika dipilih rasul Paulus untuk menggembalakan jemaat di Efesus. Tidak sedikit tantangan yang harus dihadapinya. Salah satunya adalah, diremehkan. Karena itu, berkaitan dengan kemudaan Timotius yang demikian, rasul Paulus menasehatinya, “Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda.” Frasa ‘menganggap rendah’ berasal dari kata Yunani “kataphroneo” yang juga bisa berarti menghina, meremehkan, menganggap kecil, bahkan menganggap tidak ada.

Kalimat larangan pada ayat ini ditujukan kepada Timotius. Timotius dilarang untuk membiarkan dirinya direndahkan orang lain. Dalam Alkitab KJV dinyatakan, “let no man despise thy youth.” Kalimat ini menunjukkan bahwa keputusan ada pada Timotius untuk membiarkan atau tidak orang lain untuk merendahkan nya. Apakah Timotius dapat mencegah orang-orang untuk tidak merendahkannya? Tentu tidak dapat. Maka apa yang rasul Paulus nasihatkan selanjutnya? Timotius harus tampil dan menjadi teladan bagi banyak orang. Caranya adalah dengan mengambil keputusan untuk menjadi pribadi yang lebih baik di segala aspek kehidupan.

Mari jemaat Tuhan, kemajuan dalam kerohanian seseorang akan membuat dirinya teguh dan tak mudah digoyahkan. Sebaliknya, pribadi yang tidak progresif akan mudah diliputi rasa tertekan, kuatir, dan lelah. Tidak ada cara lain kecuali ketika orang percaya senantiasa terhubung dengan sumber kemajuan itu sendiri (the source of progress). Hanya Tuhan yang dapat memberikan kemajuan yang nyata dan benar dalam hidup setiap orang percaya.

Tuhan Yesus memberkati!

Apakah Engkau Mengalami Kemajuan yang Nyata? (Pesan Gembala, 2022-01-09)

| Warta Jemaat |
About The Author
-