Maz. 149: 1- 9 (4) Sebab TUHAN berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan.

Lewat ayat-ayat yang ditulis pemazmur ini, umat Israel diajak untuk bernyanyi, bermazmur, dan bersukacita bagi Tuhan di tengah-tengah kumpulan jemaah atas kemenangan yang mereka raih. Ada masa-masa ketakutan sebelumnya yang mereka alami ketika musuh yang terlihat begitu kuat dan besar mendatangi dan mengepung mereka. Namun satu hal, sebesar apa pun musuh yang dihadapi, mereka menyadari bahwa selalu ada tangan Tuhan yang memberikan kemenangan atas mereka. Itulah sebabnya tidak ada alasan bagi mereka untuk tidak memuji-muji Tuhan, karena tangan Tuhanlah yang berperang bagi mereka.

Lewat Mazmur di atas, ada beberapa pesan Tuhan yang kita dapat pelajari, yaitu:
(1).  Bersukacita atas kemenangan yang Tuhan telah berikan

Maz.149: 1 Haleluya! Nyanyikanlah bagi TUHAN nyanyian baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh.

Umat Israel diperintahkan Tuhan untuk merayakan kemenangan (celebration) dengan dengan cara menyanyikan nyanyian baru di tengah jemaah yang besar. Mengapa mereka harus menyanyikan nyanyian yang baru? Alasan dibalik nyanyian baru adalah karena adanya situasi yang baru. Suasana yang sebelumnya mencekam karena kepungan musuh yang mungkin begitu besar jumlahnya. Suasana ketakutan yang tadinya menyelimuti umat Israel membuat nyanyian yang keluar dari mulut mereka pun adalah nyanyian ratapan dan erangan. Namun ketika datang pertolongan dari Tuhan, dimana musuh-musuh diserakkan dengan cara Tuhan yang ajaib, maka muncullah suatu suasana yang baru.

Lahirnya kondisi yang baru atas kemenangan yang Tuhan berikan, membuat nyanyian yang mereka miliki sebelumnya menjadi tidak sesuai (relevan) lagi. Itulah sebabnya, lewat pemazmur, Tuhan perintahkan agar seluruh umat-Nya menaikkan nyanyian yang baru, yang menyatakan kebesaran dan karya Tuhan yang dahsyat. Mereka sudah menjalani kehidupan yang baru, maka lagu yang baru pun timbul karenanya.

Itulah gambaran yang tepat bagi kita yang hidup di masa sekarang. Dahulu memang kita hidup dalam kegelapan, dalam tawanan dan belenggu musuh. Namun lewat karya penebusan Yesus di atas kayu salib, membuat hidup kita saat ini menjadi sama sekali berubah. Musuh sudah dikalahkan dan kemenangan adalah menjadi bagian kita. Oleh sebab itu, hidup baru yang kita jalani sekarang pun harus diekspresikan dengan menaikkan nyanyian yang baru pula. Namun pengekspresian nyanyian baru tersebut bukan hanya selalu berupa nyanyian-nyanyian rohani di rumah Tuhan saja, namun otomatis diwujudkan pula dalam gaya hidup kita yang baru. Ada perkatan-perkataan kemenangan yang keluar dari mulut kita yang memberitakan kabar keselamatan. Ada suasana sukacita yang mengalir dan terimpartasi dari dalam diri kita yang mempengaruhi siapa pun yang ada bersama-sama dengan kita. Itulah nyanyian baru yang Tuhan maksud. Tidak ada lagi umat Tuhan yang berjalan dengan tertunduk malu, hanya karena problema yang dihadapi.

(2). Keintiman adalah buah yang lahir dari kemenangan

Maz. 149: 5 Biarlah orang-orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur mereka!

Satu hal yang membuat pemazmur dapat menikmati hubungannya yang begitu akrab dengan Tuhan, sehingga dimana pun ia berada, pujian dan penyembahanlah yang meluap dari dalam dirinya, bahkan di atas tempat tidur sekalipun pujian itu mengalir (terj.lain: sepanjang malam berlangsung, ketika tidur sekalipun) adalah karena sukacita keselamatan yang telah ia terima dari Tuhan (ay. 4). Sukacita yang bukan semata-mata dari kemenangan atas masalah, tetapi karena adanya karya penebusan Tuhan bagi dirinya,

Sudah sejak beberapa waktu terakhir ini kita terus menerima pesan Tuhan tentang bagaimana menjalin hubungan yang akrab dan intim dengan Tuhan, karena dikatakan bahwa ada kuasa dibalik keintiman (power of intimacy). Namun masih ada yang meragukan tentang bagaimana seseorang dapat intim dengan Tuhan dan menyangka bahwa keintiman adalah bagian yang hanya dilakukan oleh hamba-hamba Tuhan saja. Namun tidaklah demikian, dahulu ketika kita masih belum di dalam Kristus memang kita tidak dapat datang mendekat begitu saja karena masih adanya dosa yang menjadi penghalang, akibatnya segala sesuatu menjadi begitu jauh. Namun lewat karya penebusan Yesus di atas kayu salib, oleh Darah Kristus yang dicurahkan bagi kita, maka sejak saat itu kita memiliki akses untuk datang mendekat kepada-Nya. Ef. 2: 13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu “jauh”, sudah menjadi “dekat” oleh darah Kristus. Hal itulah yang menjadi keuntungan bagi setiap kita sebagai umat yang sudah ditebus yaitu dapat datang mendekat dan langsung menjalin keintiman bersama-Nya. Itulah ekspresi dari sebuah karya penebusan.

(3). Sorak sorai membungkam kuasa musuh

Maz. 149: 6- 9 (6) Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka,dan pedang bermata dua di tangan mereka,

Betapa luar biasanya deklarasi kemenangan yang umat Israel kumandangkan lewat pujian dan sorak sorai, bagaikan pedang bermata dua yang salah satunya digunakan untuk membungkam sekaligus mengalahkan kuasa musuh yang mencoba melemahkan. Kita tahu, bahwa kuasa yang lahir dari sebuah keintiman adalah pembelaan Tuhan atas umat-Nya. Daud ketika bersembunyi dari kejaran musuh yang berusaha untuk membunuhnya, menemukan bahwa musuhnya sudah disingkirkan Tuhan ketika ia keluar dari gua persembunyiannya. Apa yang Tuhan lakukan ketika Daud memuji-muji Tuhan? Ada pedang Tuhan yang bergerak melawan musuh-musuhnya (Maz. 57).

Peran kita, gereja Tuhan, sebagai umat yang sudah diselamatkan oleh karya Kristus bukan hanya sekedar bernyanyi dan bersorak sorai di bait-Nya, dimana hal itu memang bisa membungkam kekuatan lawan. Namun ada “sorak sorai” yang dapat kita nyatakan lewat kehidupan sehari-hari dengan berani menyatakan kebenaran Tuhan. Gereja hari-hari ini harus berani mengumandangkan apa yang benar dan menolak apa yang tidak benar. Ketika dunia sedang menuju kebinasaan, ada “nyanyian baru” yang harus berani kita ungkapkan untuk membungkam kekuatan musuh, yang sesungguhnya sudah dikalahkan.

Mari umat Tuhan, kita tidak lagi melakukan suatu perbuatan baik agar kita diselamatkan, namun sebaliknya, karena kita sudah menerima keselamatan maka kita tidak bisa menjadi umat yang tinggal diam dan menyaksikan kebinasaan umat manusia. Ada nyanyian dan sorak sorai yang harus kita nyatakan bahwa dalam Kristus ada kemenangan.

Tuhan Yesus memberkati!

6 Mei 2012 – Rayakan Kemenangan

| Warta Jemaat | 0 Comments
About The Author
-

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.