Amsal 22:1 Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas.

Ada ungkapan terkenal dari seorang sastrawan Inggris bernama William Shakespheare “Apalah arti sebuah nama.” Ungkapan ini seolah-olah menganggap remeh atau menyepelekan arti sebuah nama. Berbeda dengan masyarakat Yahudi atau masyarakat yang hidup dalam budaya Timur dimana mereka sangat menghargai soal “nama”. Nama yang diberikan kepada seorang anak biasanya berkaitan dengan harapan orang tua akan kehidupan dan masa depan yang baik bagi anaknya itu kelak.

Apakah yang dimaksud Amsal dengan “nama baik”? Tentu kita bisa mengerti bahwa yang dimaksud Amsal ini bukan sekedar nama yang baik atau indah, melainkan merujuk kepada status atau pandangan orang banyak terhadap kehidupan seseorang. Orang yang memiliki nama yang baik atau nama yang indah belum tentu memiliki nama baik.

Raja Salomo mengajarkan bahwa nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar. Siapatah yang tidak rindu untuk memiliki kekayaan besar? Semua orang tentu merindukannya. Sekaya apapun seseorang, namun jika ia dibenci orang, semuanya tidak akan berarti. Banyak orang lupa menjaga nama baik demi materi, dan pada akhirnya penyesalanlah yang mereka dapati. Tidak salah jika seseorang ingin kaya, tetapi perhatikan caranya dan untuk tujuan apa itu diinginkan karena seberapa pun kayanya seseorang, itu tidak akan pernah lebih berharga dari nama baik pribadi dan keluarganya. Untuk apa seseorang mengejar harta tetapi kemudian dikecam dan dibenci banyak orang, terlebih oleh Tuhan.

Bagaimana cara orang percaya memiliki dan menjaga nama baiknya? Hal utama yang perlu diperhatikan adalah, seorang percaya tidak mendasarkan nama baik pada penilaian manusia semata, tetapi lebih kepada penilaian Tuhan. Bagaimana menjaga kehidupannya di mata Tuhan. Tidak ada cara lain untuk mendapat nama baik di hadapan-Nya selain dengan hidup di dalam kebenaran firman Tuhan. Di zaman sekarang, seorang jujur dan hidup benar mungkin saja sulit untuk mendapat kekayaan atau peningkatan karir yang mulus. Namun satu hal yang pasti adalah, karena kebenaran dan kejujurannya, maka ia dipandang baik oleh Tuhan.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita di minggu ini. Di tengah kondisi dunia yang semakin sukar, banyak orang yang mulai menghalalkan segala cara untuk mengejar dan memperoleh sesuatu, tidak terkecuali hal ini juga dilakukan oleh banyak orang percaya. Tuhan mau di mana pun kita berada bisa  tetap menjaga nama baik sebagai orang percaya, karena menjaga nama baik berarti mempermuliakan nama Tuhan melalui keberadaan kita.

Mungkin ada yang berkata bahwa ia tidak peduli dengan apa yang orang lain pikirkan tentang nama atau keberadaan dirinya, namun renungkanlah bahwa ternyata Alkitab mengatakan ada sebuah nilai yang luar biasa ketika seseorang memiliki nama yang baik. Ada begitu banyak keuntungan dalam memiliki sebuah nama yang baik, di antaranya:

(1). Memiliki harga yang bernilai nyata di mata Tuhan (Having Something of Real Value)

1 Raj. 9:4-5a Mengenai engkau, jika engkau hidup di hadapan-Ku sama seperti Daud, ayahmu, dengan tulus hati dan dengan benar, dan berbuat sesuai dengan segala yang Kuperintahkan kepadamu, dan jika engkau tetap mengikuti segala ketetapan dan peraturan-Ku, maka Aku akan meneguhkan takhta kerajaanmu …

Ketika Salomo baru saja selesai mendirikan Rumah Tuhan dan istananya di awal masa pemerintahannya sebagai raja Israel, Tuhan menampakkan diri kepadanya dan berkata bahwa Tuhan tidak akan segan-segan untuk meneguhkan tahta kerajaan Salomo selama-lamanya seperti yang Tuhan  janjikan kepada Daud, ayahnya. Semua itu akan dilakukan asal saja Salomo hidup di hadapan Tuhan sama seperti Daud, ayahnya. Lagi-lagi Tuhan menyebutkan sebuah nama yang sama, yaitu nama Daud. Mengapa demikian? Karena di mata Tuhan Daud adalah seorang yang sangat berkenan, dimana ia telah melakukan apa yang menjadi kehendak-Nya. Betapa luar biasa nilai yang Tuhan berikan kepada Daud, sehingga nama itu digunakan sebagai patokan bagi raja-raja Israel.

Apabila Anda tidak peduli dengan sebutan sebuah nama? Coba, apakah yang Anda pikirkan apabila mendengar nama Izebel, Ahab, Yerobeam atau Yudas? Nama-nama ini dihubungkan dengan pribadi yang dikenal tidak baik, dan banyak orang tidak ingin dikaitkan dengan nama-nama tersebut. Artinya, apabila seseorang disebut memiliki nama baik atau kehilangan nama baik, semua itu erat kaitannya dengan apa yang disebut dengan “reputasi” orang-orang tersebut.

(2). Memiliki panduan (guidance)

Ams. 11:3 Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya (=The integrity of the upright guides them, but the unfaithful are destroyed by their duplicity).

Bagaimana kejujuran atau integritas seseorang dapat memimpin dirinya untuk tetap berjalan dalam kejujuran? Ketika seseorang sadar bahwa ia memiliki nama yang baik dalam kehidupannya, maka sesungguhnya tanpa ia sadari ia sudah memiliki sebuah “sistem peringatan dini” atau “backup warning system” dalam dirinya yang membuat ia akan senantiasa menjauhkan dirinya dari melakukan hal-hal yang buruk. Ia pasti akan berpikir dua kali atau bahkan lebih sebelum ia melakukan suatu tindakan yang gegabah.

Orang-orang berintegritas sepert ini akan bertanya terlebih dahulu kepada dirinya bahwa apakah tindakan yang ia lakukan itu akan merusak nama baiknya sendiri yang sudah ia bangun sekian lama? Apakah tindakan yang akan ia lakukan itu membuat nama Yesus yang ia sembah selama ini dicemooh banyak orang, dan lain sebagainya. Inilah yang dimaksud dengan nama baik yang (secara tidak langsung) akan memandu seseorang dalam membuat pilihan-pilihan yang benar. Berbeda dengan tindakan orang-orang yang terlanjur sudah memiliki nama buruk di mata orang lain.

Mari umat Tuhan, pesan Tuhan beberapa minggu terakhir ini lagi-lagi masih berbicara tentang sesuatu yang berkaitan dengan fungsi kita sebagai orang percaya di tengah kehidupan, yaitu menjadi teladan atau role model. Dengan terus mempertahankan nama baik yang kita sandang, maka sesungguhnya kita sedang membawa keharuman nama Kristus ke tengah kehidupan dunia yang semakin gelap ini.

Tuhan Yesus memberkati!

17 Juli 2016 – Memelihara Nama Baik (Menjadi Role Model)

| Warta Jemaat | 0 Comments
About The Author
-

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.