Roma 12:11 “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.”

Dalam nasihatnya kepada jemaat Tuhan di Roma tentang bagaimana hidup bersama dalam kasih, beberapa kali rasul Paulus mengucapkan kata “Janganlah”. Kata “Janganlah” merupakan kata larangan atau peringatan yang tegas. Biasanya ditujukan kepada hal-hal yang dianggap berbahaya apabila diteruskan. Misalnya, bila kita melihat seorang anak kecil yang sedang bermain dengan benda tajam, maka kita sebagai orang dewasa pasti akan memperingatkannya dengan tegas agar anak tersebut berhenti dari perbuatannya tersebut. Tujuannya tentu saja adalah agar anak itu tidak mengalami bahaya.

Kalimat “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor” di atas merupakan suatu larangan atau peringatan yang tegas supaya kerajinan, ketekunan dan kesungguhan orang percaya tidak menjadi kendor atau mundur. Apabila kerajinan, ketekunan dan kesungguhan orang percaya menjadi kendor atau mundur maka ada bahaya besar yang akan dialami. Kata “roh yang menyala-nyala” berbicara tentang semangat yang berkobar-kobar bagaikan air yang mendidih. Artinya, Tuhan mau kita terus menjadi orang-orang yang bersemangat atau bergairah, bersungguh hati melayani Tuhan dengan sukarela karena sadar akan tujuan Tuhan dalam hidup kita. Bahkan Tuhan mau kita menjadi “alat pemicu” panas bagi orang-orang di sekeliling kita, bagaikan air mendidih selalu ingin mengalirkan panasnya kepada benda-benda di sekitarnya yang lebih dingin daripadanya.

Bukan tanpa alasan rasul Paulus memberikan nasihatnya tersebut, mengingat pengaruh dunia dan sifat-sifatnya yang selalu ingin menularkan hal-hal buruknya kepada seluruh umat manusia. Saat ini kita sedang berada di tengah kondisi dunia yang “dingin dan gelap”, yang mencoba memengaruhi seluruh umat manusia, khususnya gereja Tuhan. Ingatlah bahwa hari-hari ini ada begitu banyak hal yang dapat membuat orang percaya terlena di dunia ini sehingga dapat menyurutkan semangat untuk melakukan sesuatu untuk Tuhan.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita di minggu ini. Dunia sedang berusaha menyeret umat manusia dalam kebinasaannya. Banyak hal yang akan terjadi yang dapat membuat orang begitu mudah terluka, tersinggung, dan saling membenci satu dengan yang lain, sehingga membuat kasih kebanyakan orang menjadi dingin. Belum lagi ditambah banyaknya pengajaran sesat yang mengajarkan hal-hal yang salah. Tuhan ingin setiap kita orang percaya bukan hanya sekedar dapat bertahan, namun sebaliknya berperan aktif menjadi katalisator atau sarana untuk menaikkan temperatur orang-orang di sekitar kita sehingga turut bernyala-nyala bagi Tuhan.

Hal-hal yang perlu kita perhatikan berkaitan dengan pesan Tuhan tersebut di antaranya adalah:
(1).  Menjaga agar api di mezbah Tuhan tetap menyala

Imamat 6:12-13 Api yang di atas mezbah itu harus dijaga supaya terus menyala, jangan dibiarkan padam. Tiap-tiap pagi imam harus menaruh kayu di atas mezbah, mengatur korban bakaran di atasnya dan membakar segala lemak korban keselamatan di sana. Harus dijaga supaya api tetap menyala di atas mezbah, janganlah dibiarkan padam.”

Dalam salah satu terjemahan versi Alkitab bahasa Inggris, ayat “biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan” berbunyi demikian, “never let the fire in your heart go out, keep it alive, serve The Lord”, jangan sampai api yang ada di dalam hatimu padam, buatlah tetap menyala dan layanilah Tuhan. Salah satu tugas penting imam-imam di Perjanjian Lama adalah menjaga supaya api di mezbah Tuhan tetap menyala. Sepertinya ini merupakan suatu tugas yang sederhana, tetapi ternyata tidakl mudah untuk melakukannya. Bayangkan, selama berpuluh-puluh tahun para imam harus menjaga api agar tetap menyala, dua puluh empat (24) jam sehari. Perlu kesetiaan, ketekunan, persistensi dalam melakukannya. Mereka harus konsisten di dalam menaruh kayu dan korban ke atas mezbah.

Di dalam Perjanjian Baru, kitalah imam-imam itu (1Pet. 2:9). Kita yang telah ditebus oleh kematian Yesus di atas kayu salib sekarang adalah imam-imam Perjanjian Baru. Sebagai imam, tugas kita juga sama, menjaga secara konsisten supaya api di mezbah kita jangan sampai padam. Lalu di mana api itu? Saat ini api itu ada di dalam kita, jadi bukan lagi mezbah yang kelihatan. Jangan sampai ‘mezbah’ ini dingin apalagi padam. Perlu ada “kayu-kayu” yang terus ditaruh di atas mezbah, ada korban-korban yang harus senantiasa diletakkan di atasnya. Ini berbicara tentang hubungan dengan Tuhan yang harus terus-menerus dilakukan lewat persekutuan intim dengan-Nya, yaitu doa, firman, pujian dan penyembahan.

(2). Kobarkan karunia yang ada pada kita

2 Timotius 1:6 Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.

Zig Ziglar, seorang hamba Tuhan sekaligus motivator Kristen dunia, pernah mengatakan: ”Segala sesuatu di dunia ini kalau tidak digunakan pasti akan cepat rusak!” Demikian pula halnya dengan karunia yang Tuhan berikan kepada kita. Kalau kita tidak menggunakan karunia atau talenta yang Tuhan berikan, maka lama-kelamaan karunia itu akan mati. Inilah yang membuat semangat bagi Tuhan lambat laun menjadi terkikis. Karunia itu tidak diberikan dalam keadaan sudah “berkembang penuh”, melainkan membutuhkan proses pematangan dengan cara “digunakan”. Karunia itu seperti api, yang apabila tidak terus dikobarkan (seperti menyiram kayu dengan bensin) maka lama kelamaan akan mati. Ingatlah bahwa kemahiran terjadi karena pengulangan yang dilakukan secara konsisten.

Ayat di atas merupakan dorongan rasul Paulus kepada Timotius yang intinya berupa nasihat agar Timotius jangan menjadi takut dengan apa yang ia hadapi, melainkan tetap bangkit dan bernyala-nyala bagi Tuhan dengan cara mengobarkan karunia yang sesungguhnya telah ia miliki. Hal yang sama berlaku juga bagi kita, jikalau kita tidak menggunakan karunia-karunia tersebut, berarti kita tidak sedang berjuang untuk mengobarkan api dari dalam roh kita. Seseorang yang tidak melakukannya, maka lambat laun ia akan mulai kendur, mulai mundur dan semakin lama semakin jauh dari apa yang Tuhan kehendaki.

Mari jemaat Tuhan, sekali lagi kita diingatkan bahwa Tuhan punya rencana besar di dalam hidup kita. Berbagai karunia dan talenta Tuhan taruh dalam kita. Semua itu diberikan untuk diaktifasikan dalam kehidupan kita. Dengan melakukannya, tanpa kita sadari ada roh yang terbangun dan bernyala-nyala keluar dari dalam diri kita untuk “membakar” orang-orang yang ada di sekeliling kita.

Tuhan Yesus memberkati!

15 November 2015 – Jangan Biarkan Roh Menjadi Dingin

| Warta Jemaat | 0 Comments
About The Author
-

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.