08 April 2018 – Membangun Manusia Roh

Daniel 1:17 Kepada keempat orang muda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi.
 
Daniel seorang pemuda Israel yang berasal dari Yehuda, diambil pada tahun ketiga pemerintah Yoyakim, raja yang dikalahkan oleh Nebukadnezar. Daniel diambil dari tanah airnya bersama dengan Hananya, Misael, dan Azarya. Mereka dididik dalam istana dan diajarkan tulisan dan bahasa orang Kasdim. Daniel yang adalah seorang bangsawan, menghabiskan waktu sebagai orang buangan di negera Babilonia, namun menduduki posisi di pemerintahan yang sangat tinggi. Diperkirakan, Daniel adalah angkatan pertama yang dibuang ke Babel. 
 
Daniel memiliki komitmen teguh kepada Tuhan yang ditandai dengan sikap hati yang tidak mau menodai hidupnya dengan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan firman Tuhan. Daniel mengambil keputusan bagi dirinya untuk hidup berdasarkan nilai-nilai ajaran kebenaran tentang hidup kudus. Bagi Daniel, tidak ada cara lain untuk menjadi manusia rohani yang perkasa kecuali dengan memiliki komitmen teguh kepada Tuhan.
 
Setelah manusia pertama (Adam dan Hawa) jatuh ke dalam dosa, maka roh manusia menjadi lemah karena sudah tercemar oleh dosa. Allah dalam kasih-Nya memutuskan untuk memperbaharui roh manusia dengan jalan turun ke dalam dunia ini. Allah menggenapi janji-Nya melalui inkarnasi Yesus menjadi manusia, lalu melakukan karya penyelamatan melalui pengorbanan-Nya di atas kayu salib.
 
Kebangkitan Yesus memberi harapan kepada manusia bahwa yang percaya kepada Yesus pasti diselamatkan karena Allah mengampuni dosanya. Penyelamatan Allah di dalam Kristus Yesus itulah yang membuat roh manusia dipulihkan. Itulah sebabnya membangun manusia roh yang perkasa adalah tanggung jawab setiap orang yang percaya kepada Yesus.
 
Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita di minggu ini. Tuhan mau setiap kita orang percaya menyadari bahwa ada manusia roh di dalam kita yang harus senantiasa dibangun dengan sebuah kedisiplinan hari lepas hari. Dalam Alkitab banyak ditemukan tokoh-tokoh iman yang luar biasa. Mereka dikatakan luar biasa bukan karena mereka adalah manusia-manusia “super” yang diciptakan secara khusus oleh Tuhan. Mereka adalah manusia-manusia biasa yang sama seperti kita. Daniel dan tokoh-tokoh lain pun adalah manusia biasa. Yang membedakan adalah manusia rohnya. Mereka memiliki kehidupan rohani yang dibangun sehingga menjadi dewasa dan kuat. Kalau kita mengembangkan hidup rohani kita seperti mereka, percayalah bukan hal yang sulit untuk setiap kita melakukan perkara-perkara besar seperti yang Daniel perbuat.
 
Beberapa hal yang perlu kita perhatikan agar manusia roh kita senantiasa dewasa dan kuat, di antaranya adalah:
 
(1). Memiliki ketetapan hati untuk tidak mencemari diri
 
Daniel 1:8 Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.
 
Wujud komitmen totalnya Daniel adalah dengan menjauhkan diri dari sikap dan perbuatan yang menghina Tuhan Allahnya. Walaupun harus menanggung hukuman yang berat, mereka tidak gentar sedikit pun. Walaupun mereka punya kesempatan untuk melakukan perbuatan yang akan membebaskan dari hukuman, namun mereka rela dihukum daripada menikmati kebebasan dalam dosa.
 
Daniel tidak mau mengotori sukses hidupnya dengan tindakan yang merendahkan nama Tuhan Allahnya. Daniel tidak mau menikmati sukses dengan cara pintas. Dia kuat dalam imannya kepada Tuhan, Allahnya. Dia menolak segala jalan manipulatif demi sukses pribadinya. Bagi Daniel, Tuhan adalah segalanya bagi kesuksesan hidupnya. Sukses bagi Daniel adalah belajar cerdas, kerja keras dan kerja cerdas. Bagi Daniel sukses sejati adalah dengan menjauhkan diri dari perbuatan yang menghina Tuhan.
 
(2). Memiliki teman-teman dengan komitmen yang sama kepada Tuhan.
 
Daniel 1:6 Di antara mereka itu ada juga beberapa orang Yehuda, yakni Daniel, Hananya, Misael dan Azarya.
 
Daniel memiliki teman-teman yang punya komitmen yang sama kepada Tuhan. Daniel membutuhkan teman-teman untuk saling mendukung dalam menghadapi tantangan, yaitu ketika harus memberitahu mimpi raja dan maknanya. Apabila tidak, maka semua orang yang berhikmat akan dibunuh. Dalam situasi krisis dan kritis, Daniel mengajak teman-temannya untuk bersama-sama berdoa memohon hikmat kepada Allah, hingga akhirnya rahasia disingkapkan.
 
Berdasarkan fakta Alkitab di atas, maka dalam upaya kita sebagai pengikut Tuhan Yesus untuk membangun manusia rohani yang perkasa, kita membutuhkan komunitas teman-teman yang seiman dengan kita dan yang memiliki komitmen yang sama kepada Tuhan. Manusia rohani kita tidak akan kuat bila komunitas teman-teman kita tidak sama imannya, atau yang komitmen kepada Tuhannya setengah hati. Komunitas teman-teman yang hidupnya selalu kompromi dengan keinginan dunia tidak bisa membantu kita untuk memiliki manusia rohani yang kuat.
 
Mari jemaat Tuhan, memiliki manusia roh yang kuat bukanlah suatu perkara yang cukup sekedar diingini saja, juga bukan perkara yang bisa dibangun dalam waktu semalam. Memiliki manusia roh yang kuat berbicara tentang komitmen kita kepada Tuhan untuk mau senantiasa membangun kehidupan rohani dan bersedia dipakai sebagai alat seperti yang Tuhan rancangkan bagi kita sebelumnya. Selamat membangun manusia roh!
 
Tuhan Yesus memberkati!

08 April 2018 – Membangun Manusia Roh

| Warta Jemaat |
About The Author
-