Tuhan Mau Melakukan Sesuatu yang Lebih Besar dalam Hidupmu (Perubahan) (Pesan Gembala, 14 Mei 2023)

TUHAN MAU MELAKUKAN SESUATU YANG LEBIH BESAR DALAM HIDUPMU (PERUBAHAN)

Efesus 3:18-20 (20) Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,

Ayat ini biasanya digunakan ketika kita hendak menutup doa-doa yang kita naikkan kepada Tuhan. Bahwa memang benar Tuhan kita itu sangat berkuasa bukan hanya menjawab doa-doa kita sebatas pengertian dan maksud kita saja, namun juga Ia mampu melakukan jauh melebihi apa yang kita doakan dan pikirkan. Apabila kita berpikir bahwa Tuhan akan menjawab doa yang kita naikkan mengenai kondisi bangsa agar negeri kita aman dan damai, amin dengan hal itu. Namun ingat, Tuhan kita mampu melakukan jauh melebihi dari keadaan aman dan damai menurut pengertian kita. Luar biasa bukan?

Ternyata ayat yang mendasari pesan Tuhan ini mengandung arti yang lebih dari yang selama ini umumnya dipahami. Bukan sekedar Tuhan mampu melakukan hal-hal melebihi dari yang kita doakan dan pikirkan, ayat ini juga berlaku untuk diri kita sendiri. Bahwa dengan kuasa Tuhan yang sedang bekerja di dalam kita, Ia dapat melakukan jauh melebihi dari keadaan yang dapat kita bayangkan tentang diri kitaArtinya, apapun dan seperti apa kondisi kita saat ini, ini belum seberapa. Tuhan mampu melakukan sesuatu yang lebih besar dan lebih luar biasa dari keadaan kita sekarang, karena kuasa-Nya bekerja di dalam kita. Amin!

Setiap orang percaya pastinya memiliki kerinduan untuk dapat dipakai oleh Tuhan lebih dari keadaannya sebelumnya. Namun ada satu pertanyaan penting dan ini berkaitan dengan inti pesan Tuhan bagi kita. “Siapkah kita menghadapi perubahan-perubahan yang akan terjadi berkaitan dengan maksud Tuhan melalui ayat ini?” Perubahan yang dimaksud adalah perubahan sebelum dan perubahan sesudah. Penjelasan tentang hal ini masih ada kaitannya dengan pesan Tuhan dua minggu terakhir tentang “Setelah masa penantian” (tentang benih janji Tuhan) dan “Tuhan mencurahkan hujan atas benih yang ditabur.”

Perubahan ‘sebelum’ adalah: Siapkah kita dengan benih-benih yang harus ditabur terlebih dahulu? Dan perubahan ‘setelah’, yaitu: Siapkah kita dengan pengelolaan hasil dari benih-benih yang nantinya bertunas dan hasil panennya kelak yang apabila tidak dikelola dengan baik akan menjadi terbuang percuma? Kadang disadari atau tidak disadari, tidak sedikit didapati orang percaya yang tidak siap dengan berbagai perubahan yang harus dilakukan.

Pada dasarnya, manusia memiliki kecenderungan untuk memertahankan diri dari keadaannya yang semula. Entahkah dari keadaan baik ataupun keadaan yang tidak baik. Perubahan dimaksud adalah tentang bergesernya perilaku seseorang dari suatu kebiasaan yang biasa dilakukan sebelumnya kepada kebiasaan baru yang berbeda. Daripada repot menghadapi berbagai perubahan, manusia lebih memilih memertahankan diri untuk tetap berada dalam zona nyamannya. Maka akibatnya, hidupnya akan mengalami stagnasi. Tidak ada perubahan apapun yang berarti. Tetap dalam keadaan yang sama seperti sebelumnya.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Tuhan menjanjikan bertunas dan berbuahnya berbagai “benih” yang ditanam. Semuanya itu tidak akan terjadi dalam kehidupan orang percaya apabila si pihak orang percayanya tidak siap dengan berbagai perubahan yang terjadi. Ada perubahan ‘sebelum’ dan perubahan ‘sesudahnya’ yang harus dilakukam.

Seorang petani yang merindukan panen besar terjadi dalam hidupnya tidak akan diam begitu saja tanpa melakukan apa-apa. Ia harus merepotkan diri dengan mulai menanam benih yang baik terlebih dahulu, lalu menyirami dan memupukinya secara teratur sampai waktu panen tiba. Dan bukan hanya itu saja. Ia harus sudah memikirkan kemana hasil panennya harus ia distribusikan. Ia harus memersiapkan diri untuk semua perubahan-perubahan itu, maka hidupnya tidak akan sama lagi.

Kadang bukannya Tuhan sengaja berlambat-lambat dalam menepati apa yang Ia janjikan, keterlambatan akan penggenapan seringkali terjadi karena belum adanya kesiapan daripada pihak si penerima janji untuk melakukan berbagai perubahan.

Hal apa saja yang harus dilakukan agar sesuatu yang lebih besar dalam hidup kita digenapi, salah satu di antaranya:

Persiapkan atau perbesar kapasitas pada diri kita untuk siap diisi lebih lagi

Efesus 3:19 dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah (GW: Aku berdoa, supaya kamu diisi dengan Tuhan secara komplit).

Apabila dikatakan “supaya kamu diisi dengan Tuhan secara komplit” artinya rasul Paulus melihat bahwa keadaan hidup jemaat Efesus pada waktu itu belumlah komplit, mereka perlu diisi oleh Kristus (atau hal-hal ilahi dari Kristus) lebih lagi. Dalam arti kata lain, rasul Paulus sedang mendoakan jemaat Tuhan di Efesus agar mereka tidak cepat merasa puas dengan apa yang mereka alami dalam Kristus saat itu. Jangan mereka berpikir bahwa perbuatan Tuhan dalam hidup mereka hanya sebatas apa yang mereka pikir, padahal Tuhan bisa melakukan lebih dari apa yang mereka kira melalui diri mereka.

Kita harus menyadari bahwa masih banyak “ruang kosong” dari diri kita yang masih perlu diisi dengan perkara-perkara Kristus lebih lagi. Ada prinsip kapasitas di Alkitab yang mengatakan bahwa sebesar atau sebanyak bejana yang kita sediakan, maka sebanyak itu pula minyak akan diisikan ke dalam bejana tersebut. Namun pada saat kita sudah tidak menyediakan bejana lagi atau merasa diri sudah memiliki banyak, maka minyakpun akan berhenti mengalir. Untuk seseorang berani mengatakan bahwa dirinya siap untuk diisikan lebih lagi, artinya orang tersebut siap untuk melakukan perubahan.

Mari jemaat Tuhan, kadang bukan Tuhan pilih kasih, bukan pula Tuhan tidak adil mengapa terhadap yang satu dipercayakan hal-hal yang lebih besar dan kepada yang lain tidak. Dan juga bukan semata-mata tentang kasih karunia. Karena pada dasarnya Tuhan tidak segan-segan melimpahkan segala yang luar biasa dari-Nya. Namun dari pihak orang percayalah yang seringkali membatasi dirinya sendiri. Rasa puas diri telah memiliki banyak atau enggan meninggalkan zona nyaman untuk melakukan perubahan.

Sadarilah bahwa kita dipilih untuk suatu tugas dan tanggung jawab dari Tuhan. Keberadaan kita di bumi saat ini harus berfungsi sebagai agen Kerajaan Sorga yang perlu terus diperlengkapi oleh Tuhan sehingga menjadi alat yang lebih efektif lagi di tangan-Nya.

Tuhan Yesus memberkati! 

Tuhan Mau Melakukan Sesuatu yang Lebih Besar dalam Hidupmu (Perubahan) (Pesan Gembala, 14 Mei 2023)

| Warta Jemaat |
About The Author
-