Tuhan Akan Menyediakan (God Will Provide) (Pesan Gembala, 4 Agustus 2024)

TUHAN AKAN MENYEDIAKAN (GOD WILL PROVIDE)

Yohanes 6:11 Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki.

Peristiwa ini dimulai ketika Yesus hendak menyingkir dan mengasingkan diri ke tempat sunyi, tetapi orang banyak mendengar dan mengikuti Dia. Jumlahnya kira-kira lima ribu orang laki-laki, belum termasuk kaum perempuan dan anak-anak. Melihat orang sebanyak itu, hati Yesus tergerak oleh belas kasihan. Ia menyingkirkan permasalahan pribadi-Nya lalu menolong setiap mereka yang datang kepada-Nya.

Yesus kemudian melayani, menyembuhkan, serta mengajar mereka. Dan, menurut versi Injil Matius, ketika hari menjelang malam para murid datang serta meminta agar Yesus membubarkan orang banyak itu supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa terdekat. Jawab Yesus sungguh mengejutkan para murid, “…kamu harus memberi mereka makan.” 

Mendengar apa yang dikatakan Yesus ini tentu mengagetkan para murid, mengingat mereka tidak memiliki apa-apa yang dapat diberikan kepada orang yang begitu banyak itu. Dalam versi Injil Yohanes dicatat bahwa salah seorang murid Yesus mendapatkan adanya seorang anak laki-laki yang bersedia memberikan lima roti dan dua ekor ikan miliknya. Dan hasilnya, terjadilah pelipatgandaan setelah sebelumnya Yesus menerima lima roti dan dua ekor ikan tersebut lalu menengadahkan tangan dan mengucap syukur kepada Bapa di Sorga. Ribuan orang menerimanya dan makan sampai kenyang, bahkan berlebih.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Hari-hari ini tidak sedikit orang-orang mengalami rasa kuatir akan berbagai penyediaan dalam kehidupannya. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena memang keadaan terlihat tidak semakin mudah. Melalui pesan ini Tuhan sedang mengingatkan kembali umat-Nya akan prinsip-prinsip yang sanggup membuat mujizat lima roti dan dua ikan yang dapat menghidupi ribuan orang. Sesuatu yang bagi akal pikiran manusia pada umumnya tidak mungkin, namun sangat mungkin bagi Tuhan. Di sini kita akan melihat ada bagian yang Tuhan lakukan dan ada bagian yang juga harus kita lakukan. Tuhan kita bukanlah Tuhan yang hanya bicara soal perkara rohani saja, tetapi Ia juga memerhatikan perkara jasmani umat-Nya.

Beberapa prinsip yang perlu kita pahami berkaitan dengan pesan Tuhan ini. Di antaranya adalah:

(1). Belajar melihat segala sesuatu dengan kaca mata Kerajaan Sorga

Yohanes 6:7 Jawab Filipus kepada-Nya: “Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja.”

Yesus sedang mengajarkan murid-murid tentang cara memandang. Di saat Ia mau melakukan perkara-perkara yang dahsyat, murid-murid malah berpikir lain. Murid bernama Filipus berkata kepada Yesus bahwa roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk orang banyak ini. Memang, menurut prinsip perhitungan matematika umum pendapat Filipus tidaklah salah. Mereka memang tidak memiliki uang yang cukup untuk membeli roti. Kalaupun mereka memiliki uang dua ratus dinar pun tidak akan cukup untuk dibelikan roti guna memberi makan ribuan orang. Dan seandainya mereka mengumpulkan uang dan terkumpul uang dua ratus dinar atau lebih, sulit menemukan penjual roti yang menyediakan stok sebanyak itu.

Jadi, menurut cara pandang manusia secara umum memang benar yang ada di pikiran Filpus, semua serba tidak mungkin. Bahkan mungkin cara pandang ini dapat terlintas juga dalam pikiran orang percaya. “Tidak mungkin cukup, tidak akan berhasil, tidak mampu berubah,” dan sebagainya.

Jadi di saat Yesus menggunakan cara pandang Kerajaan Sorga, murid-murid menggunakan cara padang umum dunia. Ada dua cara pandang yang berbeda. Istilahnya, ada dua “mata uang” yang berbeda. Apabila mau menikmati “produk Kerajaan Sorga,” maka cara pandangnya harus selaras dahulu. Mata uangnya harus disamakan dulu. “Mata uangnya” adalah: memahami kebenaran firman Tuhan, dan melibatkan iman di dalamnya.

(2). Belajar memahami bahwa hidup yang kita jalani adalah bukan melulu tentang kebutuhan kita, melainkan tentang kebutuhan Kerajaan Sorga

Yohanes 6:9 “Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?”

Ada seorang anak laki-laki yang mungkin tanpa disengaja memerhatikan permasalahan yang sedang terjadi. Entahkah mendengar perbincangan antara Yesus dan murid-murid-Nya soal kebutuhan roti untuk orang banyak, ataukah ia memerhatikan murid-murid Yesus yang sedang mencari solusi yang mungkin dapat mereka temukan di antara orang banyak yang hadir.

Dalam arti kata lain, Kerajaan Sorga “sedang membutuhkan” sesuatu. Dalam hal ini adalah kebutuhan roti untuk orang banyak. Anak laki-laki ini cukup jeli memerhatikan apa yang sedang dibutuhkan. Sorga memang tidak membutuhkan apa-apa sebetulnya, karena Sorga tidak pernah kekurangan apapun. Tuhan hanya sedang menguji hati umat-Nya sekiranya ada yang memiliki beban untuk apa yang Sorga sedang lakukan. Tuhan mau kita memerhatikan baik-baik, apa yang Sorga sedang kerjakan atau “butuhkan,” agar kita ikut ambil bagian di dalamnya. Waktu kita memerhatikan “kebutuhan” Kerajaan Sorga, maka Sorga akan memerhatikan kebutuhan kita.

Mari umat Tuhan, jangan disalahpahami bahwa Tuhan kita sedang berhitung-hitungan bahwa penyediaan baru akan terjadi apabila kita melakukan pemberian terlebih dahulu. Pahami dengan cara pandang Kerajaan Sorga. Semua itu akan otomatis saling tersedia ketika masing-masing pihak menghidupi prinsip-prinsip yang terdapat di dalamnya. Selamat menghidupi prinsip Kerajaan Sorga!

Tuhan Yesus memberkati!

Tuhan Akan Menyediakan (God Will Provide) (Pesan Gembala, 4 Agustus 2024)

| Warta Jemaat |
About The Author
-