Perkataan-Nya Pasti Digenapi (Pesan Gembala, 14 Februari 2021)

PERKATAAN-NYA PASTI DIGENAPI

Yehezkiel 12:1-28 (28) Oleh karena itu katakanlah kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Tidak satu pun dari firman-Ku akan ditunda-tunda. Apa yang Kufirmankan akan terjadi, demikianlah firman Tuhan ALLAH.”

Dalam kesadarannya sebagai kepanjangan suara Tuhan, bahwa ada perkataan-perkataan Tuhan yang harus ia sampaikan kepada bangsa Israel, maka Yehezkiel melakukan seperti yang diperintahkan kepadanya. Tetapi orang Israel kerap berkeras hati dan tidak mau menggunakan indra pendengarannya sesuai fungsi yang ada. Mereka menolak untuk mendengarkan peringatan Tuhan atas mereka. Karena pemberontakan yang demikian, maka Tuhan memerintahkan Yehezkiel untuk memberi peragaan langsung terhadap firman yang harus mereka dengarkan.

Tuhan meminta Yehezkiel memeragakan dirinya seperti layaknya sebuah “drama pantomim” yang menceritakan seorang buangan yang harus pergi ke tempat pembuangan. Disana Yehezkiel harus berperan sebagai seorang buangan yang harus memikul sejumlah barang-barang bawaan pada siang dan malam hari langsung di hadapan bangsa Israel. Tindakannya ini melambangkan kepergian bangsa Israel suatu hari nanti ke tempat pembuangan.

Peragaan ini merupakan peringatan bagi orang Yehuda yang masih tinggal di Yerusalem—termasuk bagi Raja Ze­dekia—bahwa mereka pun akan menjadi orang buangan kelak, sama seperti orang Yehuda yang telah lebih dulu mengalami pembuangan di Babel. Peringatan ini diberikan agar bangsa Israel sadar dan bertobat dari pemberontakan-pemberontakan mereka kepada Tuhan dan nabi-Nya.

Sayangnya, mereka memilih untuk tidak memerhatikan segala peringatan yang Tuhan telah sampaikan melalui nabi-Nya dengan berbagai cara. Bahkan mereka mencemoohkan pesan-pesan yang disampaikan Yehezkiel dengan mengatakan bahwa tidak ada satupun perkataan Tuhan yang disampaikan menjadi kenyataan. Maka pada saat itulah Tuhan melalui Yehezkiel menyatakan kesanggupan diri-Nya untuk menggenapi setiap firman-Nya.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Sebagaimana Tuhan menyatakan kesanggupan diri-Nya untuk menggenapi firman-Nya kepada bangsa Israel di masa itu, demikian juga Tuhan menyatakan kepada kita umat-Nya saat ini, bahwa Ia adalah Tuhan yang sama yang akan menggenapi setiap perkataan-Nya. Apa yang Ia janjikan, Ia pasti akan menggenapinya. Apa yang seringkali dianggap manusia sebagai suatu kelalaian, dimana Tuhan seolah-olah tidak melakukan apa yang Ia katakan, bagi Tuhan adalah suatu kepastian. Pertanyaannya, apabila Tuhan serius menggenapi perkataan dan janji-janji-Nya, apakah kita juga serius memersiapkan diri untuk menanggapi penggenapan yang akan Tuhan lakukan?

Beberapa hal yang perlu kita pahami berkaitan dengan pesan Tuhan ini, di antaranya adalah:

(1). Penggenapan perkataan-Nya diperuntukkan bagi orang yang memercayainya.

Yeh. 12:23 Oleh karena itu katakanlah kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku akan menghentikan sindiran ini dan orang tidak akan mengucapkannya lagi di tanah Israel. Sebaliknya, katakanlah kepada mereka: Waktunya sudah dekat dan tiap penglihatan akan jadi.

Bagi manusia, sering kali janji hanya tinggal janji. Manusia bisa saja lupa atau melewatkan sebuah janji karena mungkin menganggapnya sepele. Bisa jadi, ia sengaja mengabaikannya karena merasa tidak harus memenuhi janji tersebut. Karenanya, manusia yang demikian bisa juga ragu terhadap Tuhan, benarkah Tuhan akan menepati janji-Nya? Berbeda dengan manusia, Tuhan tak pernah ingkar janji. Benda-benda langit ciptaan-Nya selalu bergerak sesuai mekanismenya masing-masing, tepat pada waktunya. Matahari saja, misalnya, selalu terbit setiap hari. Terlebih lagi pribadi yang menciptakan semuanya itu!

Di Alkitab, tak ada satu pun janji Tuhan yang tidak Dia ditepati. Bahkan, setelah ribuan tahun sekalipun, Tuhan masih ingat pada janji-Nya, dan cara-Nya menepati janji amatlah luar biasa. Percayalah bahwa Tuhan sanggup dan selalu memenuhi janji-Nya, karena menepati janji adalah karakter-Nya. Hidup kita sebagai orang-orang percaya haruslah hidup yang dipimpin oleh iman. Meskipun kita tidak tahu persis seperti apa hal yang ada di depan kita, tetaplah berjalan bersama Tuhan. Sekalipun hati mungkin bisa bimbang dan khawatir karena hidup terlihat biasa saja, tanpa ada perubahan berarti, teruslah melangkah dengan iman. Karena, iman akan membawa kita kepada janji-janji-Nya.

(2). Penggenapan perkataan-Nya bukan melulu tentang kita, melainkan tentang rencana-Nya.

Yeh. 12:27 “Hai anak manusia, lihatlah, kaum Israel berkata: Penglihatan yang dilihatnya itu, harinya masih jauh, nubuatan yang diucapkannya, waktunya masih lama.

Banyak orang menganggap bahwa kedatangan Tuhan yang kedua kali adalah suatu masa yang entah kapan akan terjadi. Memang benar, kapan tepatnya memang tidak seorang pun yang mengetahuinya, namun hal ini seringkali membuat orang-orang tidak lagi memerdulikan akan cara hidup mereka di bumi. Ingat, bahwa masa yang kita hidupi kini sebenarnya adalah masa penantian, dimana kita diajak untuk menatap ke depan. Kedatangan Tuhan Yesus sebagai Juruselamat dunia sudah terjadi, namun kita masih menantikan kedatangan-Nya yang kedua sebagai mempelai.

Dalam masa penantian ini dapat muncul pelbagai sikap atau reaksi. Ada yang membangun sikap berjaga-jaga, karena tahu bahwa kedatangan-Nya bisa terjadi kapan saja seperti pencuri yang datang di malam hari dimana tidak seorang pun yang tahu. Menyadari bahwa kedatangan-Nya kali ini adalah menjemput mempelai wanita yang dewasa, yaitu gereja-Nya. Inilah masa dimana gereja Tuhan menangkap maksud keberadaannya di bumi, yaitu menjadi terang di bumi, menjadi saluran kasih dan kuasa-Nya. Sebaliknya, masih banyak orang-orang yang membangun sikap yang tidak peduli. Semua adalah tentang dirinya, masalahnya, dan kehendaknya.

Mari jemaat Tuhan, apabila Tuhan mengatakan bahwa Ia tidak pernah lalai menepati janji-Nya, maka hal itu bukan hanya berlaku bagi hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan diri kita semata, namun tentang kepentingan Kerajaan Sorga dan rencana-Nya dimana Tuhan mau kita menjadi bagian di dalamnya.

Tuhan Yesus memberkati!

Perkataan-Nya Pasti Digenapi (Pesan Gembala, 14 Februari 2021)

| Warta Jemaat |
About The Author
-