Miliki Roh yang Kuat (Strong in Spirit) (Pesan Gembala, 12 Maret 2023)

MILIKI ROH YANG KUAT (STRONG IN SPIRIT)

Mazmur 51:12 Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!

Mazmur ini mengungkapkan pengakuan dosa Daud setelah nabi Natan menegur dia karena perzinaannya dengan Batsyeba dan pembunuhan yang diperbuatnya atas Uria. Peristiwa ini merupakan noda terbesar yang mencemari pribadi Daud. Betapa tidak, sebetulnya Daud itu memiliki track record yang bagus kecuali dalam hal peristiwa Batsyeba atau Uria ini. Dalam 1 Raja-raja 15:5 dikatakan bahwa “dia tidak menyimpang dari segala yang diperintahkan-Nya kepadanya seumur hidupnya, kecuali dalam perkara Uria, orang Het itu.” Lewat mazmur ini kita diajak untuk belajar tentang kesadaran seseorang akan dosa dan kerinduannya untuk menjalani hidup yang berkenan.

Daud memohon belas kasihan Tuhan karena ia tahu bahwa ia telah berdosa. Ia sadar bahwa hanya Tuhanlah yang dapat menghapus dosanya. Sebab itu ia rela menerima hukuman apapun dari Tuhan yang adalah adil. Lalu yang luar biasa, Daud tidak menjadi larut di dalam penyesalan, ia memohon supaya Tuhan mentahirkan hatinya dan memohon batinnya diperbaharui dengan roh yang teguh.

Apa yang dimaksud dengan ‘roh yang teguh’? ‘Teguh’ dalam bahasa aslinya adalah ‘kuwn’ yang artinya kokoh, firmed, established, fixed, kuat, tidak tergoyahkan. Jadi Daud memohon kepada Tuhan agar rohnya dibuat baru dan tidak mudah lemah/tidak mudah goyah atau jatuh. Di dalam ayat ini Daud juga meminta Tuhan menjadikan rohnya memiliki ketaatan kepada perintah Tuhan. GW: … provide me with a spirit of willing obedience.

Daud menyadari bahwa kesalahan-kesalahan yang ia lakukan beserta segala yang diakibatkannya semua dimulai dari roh yang lemah di dalam dirinya. Di saat ia seharusnya pergi berperang untuk memerluas daerah kekuasaannya, ia memilih untuk tinggal di istana, tidur-tiduran menikmati keberadaannya sebagai seorang raja. Di saat ia dari atas sotoh istana melihat ada seorang perempuan sedang mandi, ia tidak dapat menahan diri untuk memanggil dan menghampirinya. Ketika ia mengetahui bahwa Batsyeba telah hamil, ia menjadi kalut dan mengambil berbagai keputusan yang salah.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Bahwa melalui pesan-Nya ini Tuhan menekankan bahwa penting sekali kita sebagai orang percaya membangun roh yang kuat di dalam diri kita masing-masing. Tuhan memiliki rencana yang menarik untuk umat-Nya khususnya di tahun ini, diperlukan roh yang kuat untuk dapat menerima dan menanggung semuanya itu! 

Apa saja kegunaan dari pribadi yang memiliki ‘roh yang kuat’ dalam dirinya? Amsal 18:14 mengatakan: “Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?” (MSG: A healthy spirit conquers adversity, but what can you do when the spirit is crushed?)

Ini menjelaskan bahwa roh yang kuat atau sehat sanggup menopang kita dalam segala jenis kesulitan atau tantangan. Roh yang kuat adalah percaya diri, mapan, tidak tergoyahkan dan siap menghadapi situasi apapun dengan cara dan sikap yang benar. Stabil di bawah tekanan, penuh sukacita dan kedamaian yang tidak pernah berhenti. Roh yang kuat akan membuat seorang percaya mampu melewati apa pun, termasuk berbagai macam serangan dan kesulitan, apa pun yang dilemparkan iblis ke arahnya.

Apa yang harus kita lakukan agar dapat memiliki roh yang kuat di dalam mengiring Tuhan?

(1). Datang dan lakukan evaluasi kondisi spiritual kita (lakukan spiritual check up).

Mazmur 51:5-6 (5) Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku. (6) Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu.

Salah satu kunci kemenangan yang dimiliki para atlet olahraga yang berprestasi hingga ke ajang internasional bukan saja sekedar memiliki teknik dan pengalaman bertanding semata, namun memiliki mentalitas yang terlatih. Bagaimana memiliki mentalitas yang terlatih itu? Biasanya didapat dari cara bersikap benar di setiap hasil pertandingan yang diperoleh. Tidak ada atlet yang tidak pernah kalah. Namun mereka segera bangkit dan berespon benar dalam setiap kekalahan dan mereka jadikan kekalahan sebagai ajang untuk mengevaluasi, yaitu belajar melihat dimana sisi kelemahan mereka. 

Nah, inilah yang dilakukan Daud. Ia datang kepada Tuhan dan sambil mengakui dosanya ia melakukan evaluasi atas peristiwa kejatuhan yang ia alami. Daud meluangkan waktunya untuk merenung dan memertimbangkan setiap keputusan demi keputusannya sambil disandingkan dengan kebenaran firman Tuhan. Bagian mana dari sikap yang telah dilakukannya selaras dan bagian mana yang tidak selaras dengan kebenaran firman Tuhan. Dibutuhkan kejujuran atas pribadi yang melakukan evaluasi ini. Sikap ini yang perlu kita bangun agar kita menjadi pribadi yang lebih baik setiap hari. Dari sikap ini maka kita dapat melihat bahwa Daud tidak pernah jatuh kembali ke lubang yang sama.

(2). Datang dan menanti-nantikan Tuhan

Mazmur 51:14 Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela!

Ketika Daud datang ke hadirat Tuhan, awalnya ia datang dengan segala rasa bersalah. Dirinya begitu malu dan hina atas perbuatan yang ia lakukan. Rasanya ingin ia menjauh dari Tuhan. Namun yang luar biasa, di hadirat Tuhan justru ia mendapat kekuatan yang baru. Daud sadar bahwa ia telah berdosa, namun di saat yang sama ia diingatkan kembali kepada tujuan semula Tuhan memilih dirinya. Daud mengalami revival di dalam dirinya, bahwa betapa ia menyadari ia dipilih Tuhan bukan untuk sekedar menjalani hidup, namun untuk menjadi representasi Kerajaan yang telah mengangkatnya sebagai raja bagi bangsa Israel. Hatinya kali ini berbunga-bunga, rindu untuk diperlengkapi Tuhan dengan roh yang rela (spirit of willingness). Roh yang siap untuk melaksanakan perintah Tuhan demi tergenapinya rancangan Kerajaan Sorga.

Di hadirat Tuhan Daud mengalami kekuatannya baru. Hal ini selaras dengan apa yang dikatakan Tuhan melalui nabi Yesaya di Yesaya 40:31, “tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”  Kata ‘menanti-nantikan’ (Ibr.: qavah) memiliki arti menanti dengan penuh keyakinan atau kepastian. Keyakinan terjadi karena pusat perhatian dalam menanti adalah Tuhan. Dan hasilnya adalah kekuatan baru yang sanggup membawa seseorang melesat naik menjadi pribadi yang lebih baik.

Rajawali yang meluangkan waktunya untuk membaharui dirinya mampu naik terbang melesat meninggalkan segala hujan badai dan kilat yang biasanya terjadi di bawah kegelapan awan. Pribadi orang percaya yang demikian tidak akan berlama-lama tinggal di tengah carut marut kekacauan dan dosa serta berbagai penipuan si jahat. Sebaliknya ia akan “naik terbang” bertumbuh ke arah Tuhan yang memiliki rencana atas dirinya.

Mari jemaat Tuhan, telah begitu gamblang dipaparkan seperti apa hasil keputusan dari pribadi yang memiliki roh yang lemah dan seperti apa sikap dan tindakan dari pribadi yang memiliki roh yang kuat. Ada banyak perkara-perkara luar biasa yang Tuhan akan percayakan kepada kita umat-Nya. Tidak ada pilihan bagi kita selain terus membangun diri agar terus memiliki roh yang kuat. Perintah, tuntunan, arahan, rahasia-rahasia Kerajaan Sorga akan begitu mudah dieksekusi ketika diberikan kepada pribadi yang memiliki roh yang kuat di dalam Kristus. Selamat membangun!

Tuhan Yesus memberkati!

Miliki Roh yang Kuat (Strong in Spirit) (Pesan Gembala, 12 Maret 2023)

| Warta Jemaat |
About The Author
-