Jangan Pernah Ragu, Lakukan Apa yang Harus Dilakukan (Pesan Gembala, 22 September 2024)

JANGAN PERNAH RAGU, LAKUKAN APA YANG HARUS DILAKUKAN

Nehemia 2:18 Ketika kuberitahukan kepada mereka, betapa murahnya tangan Allahku yang melindungi aku dan juga apa yang dikatakan raja kepadaku, berkatalah mereka: “Kami siap untuk membangun!” Dan dengan sekuat tenaga mereka mulai melakukan pekerjaan yang baik itu.

Setelah mendengar kabar tentang keadaan tembok Yerusalem yang tinggal reruntuhan dan setelah berdoa kepada Tuhan, Nehemia memohon izin kepada raja Arthasasta untuk diperbolehkan pulang ke Yerusalem beberapa waktu lamanya untuk membangun kembali tembok Yerusalem. Raja lalu mengizinkan Nehemia pulang ke Yerusalem.

Luar biasanya, raja bukan sekedar mengijinkannya pulang, namun raja juga memberikan bantuan berupa suplai bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membangun, surat tugas agar orang-orang membantunya, bahkan memberikan pengawalan lengkap untuk menyertai Nehemia dalam perjalanannya ke Yerusalem.

Setelah tiba di Yerusalem, Nehemia pergi berkeliling mengamat-amati kota itu. Ia mendapati bahwa segala kerusakan telah terjadi. Dalam ayat 17 Nehemia membagikan pandangan kepada orang-orang Yahudi di Yerusalem. Dia menceritakan segala sesuatu yang telah dibuat Allah bagi dia dan bagaimana penyertaan Allah dengan murah mengiringi dia. Inilah yang menjadi kekuatan Nehemia. Dia tidak mengandalkan kuasa yang ada pada dirinya. Dia melakukannya dengan membagikan visi yang ia terima dari Tuhan, sehingga orang-orang lain tergerak untuk berjuang bersama-sama dengan dia.

Ketika ia memberitahukan kepada mereka, betapa murah tangan Allah yang melindungi dirinya dan juga apa yang dilakukan raja kepadanya, dengan spontan orang-orang berkata bahwa mereka siap untuk membangun! Dan dengan sekuat tenaga mereka mulai melakukan pekerjaan yang baik itu.

Kata “siap” dalam kalimat “Kami siap untuk membangun!” menggunakan kata “quwm” yang artinya: siap untuk melaksanakan tanpa ada keraguan (without any hesitation) atau memiliki tekad bulat untuk melaksanakan, apapun dampak yang akan terjadi.

Setelah mereka menyatakan diri siap untuk bergerak tanpa ragu, maka mulailah Nehemia dan orang-orang Israel bergerak melaksanakan apa yang telah mereka ikrarkan. Tidak ada satu orangpun yang merasa ragu, entahkah yang akan mereka lakukan ini akan berhasil atau tidak. Entahkah akan ada masalah terjadi atau tidak. Mereka semua tidak pernah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Yang pasti, apapun masalah dan rintangan yang selanjutnya menghadang, tidak membuat mereka menjadi ragu atau kehilangan semangat. Mereka semua terus bekerja sampai pembangunan tembok selesai semuanya.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Tuhan mendapati adanya orang-orang percaya yang mulai ragu dan kehilangan semangat. Keraguan dalam diri seorang pemercaya memang bisa terjadi di awal pengiringan kepada Tuhan. Penyebabnya bisa karena kurangnya pemahaman dan tuntunan yang benar tentang siapa sebenarnya yang ia ikuti. Namun keraguan juga bisa terjadi di pertengahan pengiringan kepada Tuhan. Ketika banyak masalah dan rintangan yang dialami terjadi silih berganti atau adanya janji-janji yang tidak kunjung digenapi. Ini pun penyebabnya bisa karena kurangnya pengenalan akan Tuhan.

Keragu-raguan dalam mengiring Tuhan ini apabila dibiarkan maka lambat laun akan membuat seorang pemercaya mulai kehilangan semangat, bahkan kehilangan arah dan tujuan utamanya pemilihan Tuhan atas dirinya.

Beberapa hal yang perlu kita pahami berkaitan dengan pesan Tuhan ini agar tidak menjadi orang percaya yang kehilangan gairah, kehilangan arah sehingga hidupnya tidak sungguh-sungguh bagi Tuhan. Beberapa di antaranya adalah:

(1). Memahami bahwa ada tujuan yang luar biasa di dalam Kristus

Nehemia 2:17-18 (18) Ketika kuberitahukan kepada mereka, betapa murahnya tangan Allahku yang melindungi aku dan juga apa yang dikatakan raja kepadaku, berkatalah mereka: “Kami siap untuk membangun!” Dan dengan sekuat tenaga mereka mulai melakukan pekerjaan yang baik itu.

Pentingnya orang percaya memiliki visi Tuhan dalam hidupnya. Supaya orang percaya tetap berada dalam “track-Nya” sehingga berjalan sampai ke tujuan Tuhan. Mereka yang “berlari” tanpa tujuan yang jelas dari Tuhan, tidak akan pernah konsisten mengatur kecepatannya, bahkan akan masuk ke dalam situasi dimana ia hanya akan berjalan dan akhirnya berhenti di tengah pertandingan.

Apa yang membuat bangsa Israel berkata: “Kami siap untuk membangun”? Semua diawali dengan apa yang didengar oleh Nehemia tentang keadaan tembok Yerusalem yang dalam keadaan porak poranda. Kemudia ia datang dan menghabiskan waktu-waktu bersama Tuhan hingga ia yakin bahwa ia harus pulang ke Yerusalem untuk membangun kembali tembok yang telah roboh. Atas dasar itu, ia membagikan tujuan kepulangannya kepada orang-orang di tanah Yerusalem (ayat 17).  Ia lalu mengajak orang-orang di sana untuk bersama-sama membangunnya agar mereka sebagai penduduk bangsa Israel tidak lagi dicela.

(2). Memahami pentingnya memiliki pertimbangan-pertimbagan dalam mengiring Tuhan

Nehemia 2:11-13 (13) Demikian pada malam hari aku keluar melalui pintu gerbang Lebak, ke jurusan mata air Ular Naga dan pintu gerbang Sampah. Aku menyelidiki dengan seksama tembok-tembok Yerusalem yang telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya yang habis dimakan api.

Setiba di Yerusalem, Nehemia kemudian melakukan penyelidikan atas keadaan tembok Yerusalem. Ia berkuda melakukan survei untuk mendapatkan data yang akurat tentang apa yang terjadi. Data itu ia butuhkan untuk menyusun dan melaksanakan strategi yang akan ia kerjakan. Ia mengaturnya dengan baik, sehingga semua terencana rapi dan dijalankan dengan senyap, tetapi taktis. Usai survei dilakukan, Nehemia baru menyampaikan apa yang sudah Tuhan taruhkan di hatinya.

Belajar dari kisah yang luar biasa ini, Tuhan mau kita mencontoh apa yang telah dilakukan Nehemia. Untuk bisa berhasil melakukan pekerjaan-pekerjaan baik yang Tuhan telah percayakan, mari lakukan pertimbangan bijak dengan saksama terhadap kesiapan hati di mana kita akan mengerjakannya. Hal itu bertujuan agar kita siap dan tahu persis apa yang harus kita kerjakan tanpa ada keraguan dan penyesalan di kemudian hari. Selanjutnya, mari kita kerjakan segala yang telah kita siapkan tersebut dengan baik sambil percaya akan penyertaan tangan murah Tuhan kita.

Seringkali kita berharap dalam mengiring Yesus maka segala sesuatu berjalan dengan baik tanpa ada masalah lagi. Bahkan apabila merasa diri taat, maka harusnya semua baik. Tetapi Tuhan tidak pernah menjanjikan hal seperti itu. Badai dan tantangan kerap Ia dilibatkan agar kita terus bergerak naik menjadi pribadi yang terus bergantung kepada-Nya, matang dan dewasa. Ia tidak menjanjikan hari akan selalu sejuk, tetapi Ia menjanjikan penyertaan dalam masalah dan memberikan kemenangan.

Mari jemaat Tuhan, bersyukur atas pesan yang Tuhan berikan ini. Apapun keadaan rohani kita saat ini, Tuhan mau kita terus berada dalam “track lari” yang Tuhan percayakan. Sadari kembali akan tujuan utama pengiringan kita kepada Tuhan. Ada pertandingan yang kita harus selesaikan dengan baik. Kekuatan kita memang terbatas, namun ketika kita melekat dan terhubung dengan Kristus, maka ada tangan murah Tuhan yang akan terus menyertai dan membawa kita dari kemenangan kepada kemenangan di segala aspek.

Tuhan Yesus memberkati!

Jangan Pernah Ragu, Lakukan Apa yang Harus Dilakukan (Pesan Gembala, 22 September 2024)

| Warta Jemaat |
About The Author
-