Jangan Menunda, Jadilah Pribadi yang Merdeka (Pesan Gembala, 15 September 2024)

JANGAN MENUNDA, JADILAH PRIBADI YANG MERDEKA

Amsal 6:5 lepaskanlah dirimu seperti kijang dari pada tangkapan, seperti burung dari pada tangan pemikat.

Godaan digambarkan oleh penulis Amsal tampil bukan sebagai sosok yang menyeramkan. Sebaliknya godaan tampil sebagai sosok yang manis dan memikat hati. Jerat penangkap burung adalah jerat yang digunakan orang untuk menangkap burung dengan menggunakan umpan berupa makanan kesukaan si burung. Jenis umpan inilah yang sering membuat banyak orang terjerat, karena si penggoda menggunakan umpan berupa sesuatu yang disukai mangsanya. Dan biasanya seseorang baru menyadari dirinya terperangkap ketika dirinya sudah berada di dalam jerat si musuh.

Ini pula yang harus dilakukan ketika orang percaya menyadari bahwa ada sesuatu yang mencoba menjerat dirinya atau bahkan mendapati adanya jeratan si musuh yang membuat dirinya, sebagian dari dirinya, atau ada anggota keluarga yang berada di dalam jeratan si musuh. Maka, seperti yang dikatakan penulis Amsal, “segera lepaskanlah dirimu dari pada tangkapan!” Segeralah gunakan setiap energi yang dimiliki untuk mengeluarkan diri dari perangkap tersebut.

Bayangkan usaha yang dilakukan oleh seseorang yang terbenam ke dalam air karena tidak bisa berenang, ia tentunya tidak akan berdiam diri begitu saja. Ia akan melakukan tindakan apapun demi dirinya tetap berada di permukaan air dengan berusaha menggapai benda apapun yang ada di dekatnya.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Tuhan memeringatkan orang percaya agar tidak merasa nyaman-nyaman saja ketika sudah kehilangan berbagai gairah (atau apapun fungsinya) dalam mengiring Tuhan, ataupun memiliki keterikatan dengan sesuatu hal yang mungkin disadarinya namun tidak berkuasa untuk melepaskan dirinya. Tuhan mau agar orang percaya tidak merasa aman-aman saja, ataupun diam tidak melakukan apa-apa dengan hal-hal yang tidak seharusnya dialami tersebut. Pentingnya di sini orang percaya berani mengambil keputusan-keputusan yang tegas dan berani berdasarkan kebenaran firman tentunya, agar mengalami kemenangan atas hal-hal yang bisa merintangi langkah hidup orang percaya.

Di sadari atau tidak disadari, tidak sedikit orang percaya kadang merasa nyaman dengan keadaan yang sebetulnya musuh sedang mencoba untuk menekan atau menghentikan laju larinya. Tuhan mau kita bertindak secara agresif dengan otoritas-Nya dan lakukan apa yang dapat dilakukan untuk melepaskan diri. Artinya, jangan membiarkan diri kita diam seakan-akan tidak berdaya atau bahkan dibiarkan terbelenggu tanpa berbuat apa-apa.

Beberapa hal yang perlu kita lakukan agar menjadi orang-orang yang bukan saja merdeka, namun juga dapat memerdekakan orang lain. Ingat akan visi 2024 yang sedang berlangsung ini. Beberapa di antaranya adalah:

(1). Belajar mendeteksi sekiranya ada sesuatu yang tidak sesuai dengan firman (melatih ketajaman)

Amsal 6:3 buatlah begini, hai anakku, dan lepaskanlah dirimu, karena engkau telah jatuh ke dalam genggaman sesamamu: pergilah, berlututlah, dan desaklah sesamamu itu;

Ketika Daud membiarkan dirinya dalam keadaan tidak aktif, di saat raja-raja mestinya maju berperang, Daud justru memilih untuk sendiri tinggal di istana. Akibat “tidak aktifnya” Daud melakukan yang seharusnya ia lakukan, membuat Daud “aktif” untuk mencari sesuatu yang lain yang menyukakan dirinya. Hal yang sama, jangan sampai di saat Tuhan memanggil kita untuk mendekat dan melakukan sesuatu bagi Tuhan, kita sebagai orang percaya memilih untuk “aktif” mengerjakan hal lain yang ia sukai.

Akibat “tidak aktifnya” Daud melakukan yang Tuhan mau ia lakukan, Daud sempat mengalami kehilangan kepekaan terhadap “alarm-alarm” peringatan yang berbunyi ketika langkah demi langkah salah yang ia lakukan dalam peristiwa Batsyeba. Ingat bahwa Tuhan telah memerlengkapi setiap kita dengan berbagai alarm. Sama seperti alarm di perangkat telepon genggam kita.

(2). Belajar melakukan langkah penyelesaian

Amsal 6:4 janganlah membiarkan matamu tidur, dan kelopak matamu mengantuk;

Kalimat ini mengandung arti jangan menunda-nunda atau jangan menganggap gangguan itu seolah-olah tidak ada sehingga ditinggal tidur begitu saja. Menurut seorang hamba Tuhan bernama Vladimir Savchuk, ia mengatakan salah satu langkah awal terpenting ketika menyadari bahwa seseorang sedang berada dalam suatu jerat adalah pengakuan. Akui bahwa Anda perlu lepas dari gangguan atau jerat yang menawan Anda. Melalui pengakuan, maka seseorang sebetulnya sudah menyelesaikan 50% langkah menuju kemenangan.

Mengapa pengakuan dianggap sudah menyelesaikan 50%? Karena pengakuan ini bagian tersulit. Banyak orang percaya enggan untuk mengakui apabila ada hal-hal yang menawan dirinya. Waktu seseorang menyadari dan berani mengakuinya maka barulah Tuhan akan menuntunnya kepada langkah kemenangan selanjutnya.

Jadikan Kristus menjadi Tuhan atau Raja yang sungguh-sungguh dalam hidup kita, maka di situlah akan terjadi kemerdekaan. Mulai isi diri kita dengan firman Tuhan, biarkan Roh Kudus memenuhi, lalu ganti kehidupan penyembahan yang salah sebelumnya dengan penyembahan yang benar, luangkan waktu yang sebelumnya untuk hal-hal lain menjadi untuk Tuhan. Sembahlah Dia dalam roh dan kebenaran.

Mari jemaat Tuhan, mungkin pesan yang kita terima ini terasa menempelak bagi yang mengalaminya, namun percayalah bahwa kita memiliki Tuhan yang begitu mengasihi kita. Ia ingin kita benar-benar menjadi orang-orang yang merdeka di dalam Dia. Karena hanya orang merdekalah yang dapat memerdekakan kembali mereka yang terbelenggu.

Tuhan Yesus memberkati!

Jangan Menunda, Jadilah Pribadi yang Merdeka (Pesan Gembala, 15 September 2024)

| Warta Jemaat |
About The Author
-