BERLARI, NAMUN JANGAN KELUAR DARI TRACK!
Amsal 4:26-27 (26)Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu. (27) Janganlah menmpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan.
Tuhan memiliki jalan yang terbaik untuk semua kehidupan kita, yaitu jalan yang mengarah pada tujuan Tuhan. Jalan itu penuh dengan kesempatan, kebaikan, dan perlindungan, tetapi di sepanjang jalan akan ada kekuatan yang mencoba untuk menjauhkan kita dari jalur tersebut melalui kompromi, bergaul dengan orang yang salah, hidup yang penuh dengan amarah, luka, dan sebagainya. Ini semua adalah gangguan-gangguan yang mencoba untuk menjauhkan kita dari rencana yang seharusnya.
Musuh tidak dapat menghentikan tujuan Tuhan dalam hidup kita, tetapi ia dapat membuat kita teralihkan, terjerat, bertempur dalam pertempuran yang tidak penting, sibuk melakukan hal-hal yang tampak baik, tetapi bukan yang terbaik, maka dia dapat menghalangi kita dari tujuan Tuhan di dalam kita.
Amsal 4:26-27 dalam terjemahan lain berkata, “Lihatlah lurus ke depan, tetaplah pada jalan yang benar, dan janganlah menyimpang dari jalan yang benar. Tuhan tahu akan ada banyak sekali kesempatan untuk keluar jalur. Jika kita ingin mencapai tujuan yang dikehendaki Tuhan, maka kita harus bisa mengenali apa yang dapat mengalihkan perhatian kita dari tujuan Tuhan dalam hidup kita, seperti: apa yang penting yang harus kita lakukan, apa yang berharga, apa yang membuat kita lebih baik, apa yang membuat kita bisa bertumbuh, dan apa yang dapat menyeret diri kita ke luar track dengan mudah.
Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Berlari dalam menjalani perlombaan kehidupan bagi orang percaya adalah merupakan suatu keharusan atau kewajiban. Ingat surat Ibrani 12:1b …berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Namun tidak berhati-hatinya orang percaya dalam memersiapkan diri dan tidak berhati-hatinya orang percaya pada saat berlari dapat mengakibatkan sesuatu yang fatal. Gagalnya orang percaya berhati-hati di tahap ini akan menimbulkan suatu dampak yang serius, namun seringkali yang bersangkutan tidak menyadarinya, karena memang masih berlari. Namun berlarinya sudah keluar jalur (track), atau bisa saja berlari di permukaan yang berbatu, menabrak rambu pembatas, atau bahkan menabrak pengemudi yang berada di kiri atau kanannya. Akibatnya memang tidak main-main, semua pihak akan mengalami kerugian.
Dulu setiap kita pernah keluar dari jalur yang seharusnya. Melakukan kesalahan dan teralihkan. Kabar baiknya adalah: kasih anugerah Tuhan membawa kita kembali ke jalur yang benar. Bagaikan anak kecil yang dituntun oleh orang tuanya untuk berjalan sesuai tracknya. Namun hari ini, kasih anugerah-Nya Tuhan tetap dilimpahkan atas kita. Namun kini cara Tuhan menuntunya adalah dengan mengajarkan kepekaan kepada setiap anak-anak-Nya. Dari pihak Tuhan, tidak bosan-bosannya Ia mengingatkan, namun dari pihak kitanyalah yang harus mau membangun dan memertajam diri kita sendiri.
Sekarang kitalah yang harus melakukan bagian kita dan melakukan perbaikan arah. Kenali apa yang menjadi gangguan, keterikatan, kelemahan, atau celah apa yang membuat seseorang bisa keluar track, berputar-putar, tetapi tidak ke mana-mana, namun berbahaya.
Beberapa hal yang harus kita perhatikan berkaitan dengan pesan Tuhan bagi kita ini agar menjadi pribadi yang tetap berlomba di dalam track yang seharusnya. Beberapa di antaranya adalah:
(1). Jaga wilayah yang menjadi pusat kontrol kehidupan kita.
Amsal 4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
Seiring dengan majunya teknologi satelit, maka tiba atau tidaknya perjalanan seseorang ke tempat tujuan sangat tergantung dengan kebugaran daya tangkap alat receiver yang ada pada smartphone yang dimiliki. Ada yang daya tangkap sinyalnya lamban, sehingga di saat kendaraan sedang membutuhkan tuntunan arah, alat belum dapat menampilkan petunjuk. Akibatnya kendaraan yang dikemudikan mengalami salah jalur.
Dalam diri manusia juga memiliki alat receiver untuk menangkap sinyal dari “satelit” Sorga, namanya hati (inner-man atau manusia rohani). Terganggunya sektor hati ini akan membuat seorang percaya kesulitan untuk menangkap sinyal dari sorga. Sulit untuk menangkap tuntunan Tuhan, pesan Tuhan, firman dari Tuhan. Sama prinsipnya dengan smartphone tadi. Seseorang akan kesulitan menangkap arahan Tuhan, sehingga langkah dan keputusannya bisa terganggu arahnya. Baca Amsal 4:23-27!
Apabila kita sadar bahwa setiap kita memiliki tujuan Tuhan yang harus dipenuhi, dan untuk mencapai kepada tujuan tersebut kita butuh “receiver” yang kualitasnya prima, maka ada tugas yang harus kita lakukan. Ada waktu-waktu yang harus diluangkan untuk bersekutu intim dengan Tuhan dan Firman-Nya, itu akan menentukan arah langkah kaki kita.
(2). Jaga setiap langkah kaki kita dengan penuh kehati-hatian sesuai tuntunan Tuhan
Amsal 4:26-27 (26)Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu. (27) Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan.
Beberapa turis di suatu tempat wisata mengalami kecelakaan di titik dimana sudah terdapat petunjuk peringatan. Petunjuk peringatan tertulis dilarang turun ke batu karang karena ombak bisa tiba-tiba datang, namun justru di situlah mereka terhempas ke batu karang ketika ombak datang. Mereka sebetulnya tidak perlu mengalami apabila mengikuti petunjuk yang diberikan.
Peristiwa menyeberangnya bangsa Israel melintasi sungai Yordan di bawah kepemimpinan Yosua sungguh merupakan peristiwa yang phenomenal dimana Tuhan kembali menyatakan kuasa-Nya dalam hal bangsa Israel melakukan penyeberangan setelah peristiwa Laut Teberau. Peristiwa ini telah mengajarkan kita bagaimana bangsa Israel bisa melewati sungai Yordan yang terhenti alirannya karena mereka dengan teliti berjalan mengikuti arahan yang diberikan Tuhan.
Bukankah Tuhan sudah memberitahukan kepada Yosua sebelumnya agar ia bertindak hati-hati.Yosua 1:7 Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi. Artinya, sungai Yordan tidak akan berhenti mengalir apabila mereka tidak mengikuti perintah Tuhan langkah demi langkahnya, meskipun perintahnya kadang tidak dimengerti.
Mari jemaat Tuhan, sadarilah bahwa setiap kita memiliki tugas besar dari Tuhan, namun jangan berpikir bahwa kita akan bebas dari godaan. Justru musuh akan selalu datang dengan berbagai gangguan, godaan, dan kesempatan untuk mengajak berkompromi pada hal yang salah. Itu bukan bagian dari tujuan Tuhan bagi kita. Tujuan musuh adalah membuat kita teralihkan, keluar jalur, tidak fokus pada apa yang seharusnya kita lakukan. Itulah sebabnya, tidak sedikit orang percaya terjerat dalam hal-hal yang sama sekali tidak penting di mata Tuhan. Teruslah berjuang mengatasi berbagai godaan yang muncul, jadilah peka, dan giatlah membangun relasi dengan Tuhan. Ingat bahwa ada panggilan besar dalam hidup setiap masing-masing kita.
Tuhan Yesus memberkati!