Berjalan dalam Kemenangan Sejak Sekarang (Pesan Gembala, 16 Juni 2024)

BERJALAN DALAM KEMENANGAN SEJAK SEKARANG

Mazmur 44:7-8 (7) Sebab bukan kepada panahku aku percaya, dan pedangku pun tidak memberi aku kemenangan, (8) tetapi Engkaulah yang memberi kami kemenangan terhadap para lawan kami, dan orang-orang yang membenci kami Kauberi malu.

Mazmur ini ditulis oleh bani Korah. Isinya adalah perjalanan pengalaman umat Tuhan bersama Tuhan dari sejak zaman nenek moyang mereka di masa lalu, hingga ke zaman dimana umat Tuhan berada di saat itu. Membaca keseluruhan dari perikop ini kita akan menemukan babak demi babak perjalanan bangsa Israel yang kadang tidak mudah bersama Tuhan. Ada masa dimana mereka benar-benar merasa ditinggalkan dan dibuang Tuhan di saat mereka sedang membutuhkan pertolongan Tuhan.

Tetapi pengalaman sulit ini bukanlah titik akhir dari sebuah perjalanan. Tuhan sedang mengajarkan bahwa ada saat dimana Ia mengijinkan keadaan menjadi sebuah perjalanan yang sulit, dan ada masa dimana mereka benar-benar sadar bahwa di atas semua yang mereka alami, mereka tidak dapat melewatinya dengan mengandalkan kekuatan sendiri atau apapun yang dapat diandalkan. Mereka disadarkan bahwa tanpa campur tangan Tuhan mereka tidak dapat melaluinya. Kadang seperti itulah sifat manusia, selama masih ada sesuatu yang bisa diandalkan, maka masih belum sungguh-sungguh mengandalkan Tuhan.

Semua ini Tuhan lakukan demi untuk mengajar umat-Nya bahwa mereka tidak dapat berbuat apa-apa tanpa penyertaan dan pertolongan Tuhan. Mereka betul-betul membutuhkan Tuhan yang luar biasa sekaligus Tuhan yang memiliki rencana besar atas hidup mereka. Atas dasar pengalaman itulah timbul sebuah pengakuan sekaligus pujian kepada Tuhan bahwa Ia adalah satu-satunya alasan mengapa Ia layak untuk dipuji, bukan karena alasan-alasan yang lain.

Kemenangan adalah sesuatu yang didambakan oleh setiap manusia termasuk semua orang percaya. Kemenangan tentu akan menimbulkan rasa sukacita, rasa puas, rasa bangga atas pencapaian yang diraih. Dan kemenangan identik dengan mendapatkan pujian dan tepuk tangan. Namun apakah sesungguhnya yang dimaksud dengan kemenangan? Tidak sedikit orang percaya mendefinisikan kemenangan secara kurang lengkap. Kemenangan seperti yang banyak dipahami adalah suatu pencapaian atau keberhasilan dalam perjuangan atau usaha melawan rintangan atau kesulitan. Yang artinya, apabila belum mencapai tahap “pencapaian” atau “keberhasilan” yang dimaksud maka belum disebut sebagai kemenangan. Sebaliknya, belum tercapainya kemenangan yang dimaksud seringkali dianggap sebagai kekalahan.

Banyak orang percaya yang menafsirkan kemenangan hanya sebatas kemenangan dalam pengertian umum/jasmani. Misalnya: sembuh dari sakit penyakit, keuntungan di dalam usaha, mendapat pekerjaan yang baik, kenaikan jabatan, pulih dari kesulitan hidup, dan lain sebagainya. Hal ini tidaklah salah, karena Tuhan juga rindu memberkati dan memberikan kemenangan atas umat-Nya di area-area tersebut. Namun, pengertian akan kemenangan itu apakah hanya berkisar tentang hal-hal yang bersifat umum/ jasmani saja? Ternyata tidak. Tuhan ingin kemenangan sudah dirasakan oleh umat-Nya di setiap siruasi dan kondisi apapun yang dijalani.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Tidak pahamnya orang percaya akan makna kemenangan yang dimaksud Tuhan seringkali mengakibatkan terjadinya kesalahpahaman orang percaya di dalam menjalin hubungan dengan Tuhan. Padahal Tuhan memiliki skenario besar atas hidup orang percaya dan Tuhan sedang membawanya ke sana. Ingat kisah Yusuf yang dilempar ke dalam sumur kering oleh saudara-saudaranya, dijual sebagai budak belian kepada orang Median, dijual lagi kepada Potifar, dipenjara. Dan semua itu Tuhan lakukan bukan karena Tuhan tidak suka pada Yusuf, tetapi karena Tuhan punya rencana luar biasa atas hidup Yusuf.

Tuhan mau orang percaya menangkap hal ini. Namun seringkali orang percaya hanya ingin mengalami kemenangan-kemenangan “kecil” sambil tetap tidak menangkap apa yang Tuhan sudah rancangkan bagi dirinya. Tuhan ingin setiap orang percaya memahami makna berjalan dari kemenangan kepada kemenangan di dalam Tuhan di tengah tantangan apapun yang dihadapi.

Beberapa prinsip kemenangan yang harus kita pahami berkaitan dengan pesan Tuhan ini agar setiap orang percaya berjalan dari kemenangan kepada kemenangan yang sesungguhnya mulai sejak sekarang. Beberapa di antaranya:

(1). Kemenangan bukan hanya terjadi di bagian akhir proses, namun seharusnya terjadi di setiap proses demi proses yang dijalani

Mazmur 44:10 Namun Engkau telah membuang kami dan membiarkan kami kena umpat, Engkau tidak maju bersama-sama dengan bala tentara kami.

Tidak seorang pun hidup bebas dari segala tantangan dan kesulitan. Justru melalui tantangan dan kesulitan yang dialami akan terbuktilah penyertaan dari Tuhan bagi umat-Nya. Firman Tuhan tidak mengajarkan kita untuk lari dari masalah. Jikalau sesuatu keadaan diijinkan Tuhan, mintalah hikmat dan kekuatan daripada-Nya untuk menghadapi dan menaklukkan segala kesulitan.

Setiap kita sebagai orang percaya tentu setuju bahwa Tuhan adalah pribadi yang Mahakuasa. Namun seringkali kemahakuasaan-Nya diartikan sebagai Tuhan yang mampu mengubah “semua situasi-kondisi” yang sulit dalam hidup kita. Namun kita lupa, bahwa Tuhan yang Mahakuasa juga bukan saja ingin mengubah situasi-kondisi yang terjadi (yang bagi Tuhan itu begitu mudah), namun terlebih mengubah “sikap hati kita” terhadap berbagai situasi yang sedang dihadapi. Sikap hati manusia umumnya sangat bergantung kepada situasi-kondisi yang ia hadapi. Apabila keadaan sedang sulit maka merasa bahwa Tuhan sedang tidak peduli kepadanya, lalu berjalan dengan tertunduk lesu dan malu layaknya seorang yang mengalami kekalahan.

Pada waktu Yesus berada di Taman Getsemani, Ia meminta jikalau boleh, cawan itu dilalukan daripada-Nya. Bapa di Sorga seolah-olah tidak mendengarnya. Bapa tetap menghendaki agar Yesus meminum cawan tersebut, namun Bapa mengirim seorang malaikat untuk memberi kekuatan kepada-Nya. Salib itu tetap harus dipikul, namun sikap hati “kemanusiaan” Yesus telah diubah dan dikuatkan. Hasil-nya, Yesus dapat tegak berdiri untuk menghadapi salib dengan sikap hati yang tangguh. Iblis menganggap bahwa Yesus sudah dikalahkan, namun sesungguhnya Yesus terus mengalami kemenangan demi kemenangan.

(2). Kemenangan di dalam Tuhan diperoleh melalui cara yang benar

Mazmur 44:19 Hati kami tidak membangkang dan langkah kami tidak menyimpang dari jalan-Mu,

Tuhan menghendaki setiap orang percaya mengalami kehidupan yang berkemenangan di dalam Dia. Namun setiap orang percaya harus memiliki pengertian yang benar terlebih dahulu tentang makna hidup berkemenangan di dalam Tuhan, sehingga tidak menjalani kehidupan dengan pengejaran yang salah dengan cara yang salah. Banyak orang percaya menganggap hidup berkemenangan dalam Tuhan adalah semata-mata mengejar kemenangan atas pergumulan hidup yang dihadapi dan mengerahkan segenap kekuatan demi untuk menang di area tersebut.

Yusuf mungkin bisa terangkat hidupnya apabila ia melayani isteri Potifar, paling tidak ia bisa menaikkan derajat hidupnya dari seorang pembantu rumah tangga menjadi paling tidak seorang kepala daerah, namun ia tahu bahwa itu bukan cara yang Tuhan mau. Ia tahu, cara Tuhan tidak melibatkan dosa di dalamnya.

Kehidupan yang berkemenangan di dalam Kristus adalah kehidupan yang mampu menang atas dosa, atas keinginan diri sendiri dan atas kuasa bujukan si jahat (The victorious life in Christ is a life of victory over sin, self, and satan). Yang dimaksud kehidupan berkemenangan atas dosa bukanlah sebuah kehidupan yang bebas dan steril dari dosa, namun kehidupan yang sanggup mengatasi apa yang ditawarkan dan diiming-imingi oleh dosa. Kehidupan yang berkemenangan atas keinginan diri sendiri adalah kehidupan yang mampu mengenyampingkan apa yang menjadi kehendak diri sendiri, lalu menangkap kehendak Tuhan. Kehidupan yang berkemenangan atas setan juga bukan kehidupan yang bebas dari pencobaan si iblis, tetapi sama dengan apa yang dialami oleh Yesus yang menang atas pencobaan yang menggiurkan yang ditawarkan si iblis.

Mari jemaat Tuhan, apapun tantangan yang sedang kita hadapi, ingat target kemenangannya bukan sekedar lepas dari masalah, seperti yang dicari banyak orang. Target kemenangannya adalah mengenal Tuhan dan rencana-Nya bagi hidup kita. Ingat, Tuhan punya skenario besar dan luar biasa bagi setiap masing-masing dari kita.

Tuhan Yesus memberkati!

Berjalan dalam Kemenangan Sejak Sekarang (Pesan Gembala, 16 Juni 2024)

| Warta Jemaat |
About The Author
-