30 Juni 2018 – Bersikap Tepat Dalam Menghadapi Realita

Kisah Para Rasul 12:1-19 (9) Lalu ia mengikuti malaikat itu ke luar dan ia tidak tahu, bahwa apa yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh terjadi, sangkanya ia melihat suatu penglihatan.

Perikop ini mengisahkan tentang pengalaman Petrus ketika suatu hari ia ditangkap dan dipenjarakan oleh raja Herodes tanpa suatu sebab yang jelas. Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Sebuah kondisi yang sulit dan tidak mudah bagi Petrus. Ini adalah sebuah realita yang harus dihadapi oleh Petrus. Secara manusia habislah sudah harapan Petrus menikmati hidup. Kematian sudah di depan mata. Petrus tidak dapat menolaknya dan berkata bahwa hal ini tidak seharusnya terjadi pada dirinya.

Lewat pesan-Nya ini, Tuhan sedang mengajarkan sesuatu pada kita. Sebagai manusia, kita bisa saja masuk ke dalam sebuah situasi yang sulit seperti yang dialami Petrus, hanya mungkin jenis peristiwanya bisa berbeda dengan penyebab yang berbeda pula. Itu adalah sebuah realita yang harus kita hadapi. Dan sama halnya dengan Petrus, kita juga tidak bisa menyangkalnya lalu menyatakan ketidaksetujuan kita kepada Tuhan dan sekeliling kita. Kita juga tidak bisa kabur dari masalah dan berharap masalah tiba-tiba hilang begitu saja. Tuhan mau kita menghadapi realita yang ada.

Namun satu hal yang perlu kita ingat, realita yang kita hadapi bukanlah tentang persoalan kita semata-mata. Betapa besar dan peliknya masalah kita. Dan berbicara tentang realita juga jangan selalu diartikan bahwa ini adalah peristiwa yang terjadi hanya di alam natural atau alam jasmani saja. Sebagai orang percaya di dalam Kristus, kita harus memahami bahwa ada realita alam supranatural yang juga sedang berlangsung pada saat yang bersamaan, hanya saja kita tidak dapat melihatnya secara kasat mata.

Kembali kepada peristiwa Petrus yang dipenjarakan tadi, tanpa disadari oleh Petrus, pada suatu malam ada seorang malaikat Tuhan berdiri dekat Petrus dan membangunkannya, lalu membebaskan serta membawa Petrus pergi melewati penjagaan demi penjagaan hingga tiba akhirnya di pintu gerbang yang menuju ke kota. Awalnya, Petrus menyangka bahwa semua yang terjadi ini hanyalah sebuah penglihatan ataupun mimpi semata-mata, namun ia akhirnya menyadari bahwa peristiwa pertolongan malaikat yang diutus ini adalah sebuah realita lain yang harus ia percayai keberadaannya, meskipun semua terjadi begitu ajaib dan tiba-tiba.

Seringkali banyak dari orang percaya yang hanya terpaku dan tidak mau menerima realita masalah yang dialami. Banyak pula yang memilih untuk kecewa kepada Tuhan dan menyalahkan banyak pihak. Namun ternyata Tuhan mau kita belajar sesuatu dari peristiwa Petrus, bahwa ada hal-hal supranatural yang Tuhan lakukan ketika: 

(1). Ada doa-doa yang dinaikkan dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan

Kis. 12:5 Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah.

Doa bukanlah semata-mata sebuah aktivitas rohani dimana orang percaya berseru dan menyampaikan permintaan kepada Tuhan, tetapi lebih kepada suatu relasi dengan Tuhan yang melibatkan iman percaya yang disertai dengan ketekunan dan untuk kepentingan Kerajaan sorga. Karena hal yang demikan, maka tergeraklah sorga dan kuasa Allah pun bekerja melakukan sesuatu bagi umat-Nya. Ketika jemaat mendengar bahwa Petrus sedang berada di dalam penjara, maka mulailah mereka berdoa kepada Tuhan untuk Petrus. Mereka menyadari bahwa keberadaam Petrus penting bagi Kerajaan sorga. Dan benar, ketika ada doa yang sungguh-sungguh dinaikkan kepada Tuhan bagi Petrus, maka Tuhan melakukan sesuatu dengan cara dan waktu-Nya yang ajaib.

Satu hal yang perlu diingat, bahwa waktu Sorga selalu tepat dalam melawat dan menyatakan kuasa-Nya. Dalam kisah Lazarus, mungkin orang-orang berkata bahwa Yesus sudah terlambat dalam menyembuhkannya, tetapi rencana Kerajaan sorga berbeda, Dia malah membangkitkan Lazarus dari kematian. Pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat dalam menolong umat-Nya. Ketika Yosua meminta kepada Tuhan agar matahari berhenti bergerak karena musuh masih banyak dalam berperang melawan orang Amori. Tuhan mendengar dan melakukan apa yang diminta oleh Yosua. Kejadian ini belum pernah terjadi. Bila kuasa Tuhan bekerja, Dia yang menyediakan segalanya.

(2). Ada hati yang senantiasa berfokus dan percaya pada Tuhan

Kis. 12:6 Pada malam sebelum Herodes hendak menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai.

Malam itu sebetulnya adalah malam yang paling menegangkan bagi Petrus, mengingat keesokan harinya Petrus akan diperhadapkan kepada orang banyak untuk tujuan dihukum mati seperti yang raja Herodes telah lakukan terhadap Yakobus beberapa waktu sebelumnya. Namun yang luar biasa, Petrus menunjukkan sikap yang sangat tenang di dalam menghadapi semuanya itu. Alkitab mencatat bahwa Petrus tidur di antara dua orang prajurit. Salah satu makna kata “tidur” yang dimaksud ini (Yun. Koimao) adalah tinggal diam, tenang, dan sunyi. Petrus tenang dan diam karena memiliki hati yang terfokus dan percaya kepada Tuhan. Ia percaya bahwa Tuhan senantiasa memeliharanya, terlepas apapun yang akan terjadi terhadap dirinya. 

Realita masalah dalam hidup bisa terus semakin menjerat kita apabila kita panik dan memilih untuk mengambil jalan-jalan sendiri. Hal itu bahkan akan semakin memperlebar jarak kita dengan Tuhan. Dan seringkali bukannya menyelesaikan masalah, tetapi malah membuat masalah menjadi bertambah. Banyak yang sering orang lakukan ketika menghadapi masalah adalah kepanikan. Dan ingat, pertolongan Tuhan tidak hadir dari sebuah kepanikan, tetapi justru dalam ketenangan karena menaruh Tuhan di atas segalanya. Kata “tinggal tenang” dalam Yesaya 30: 15 bukan diartikan sebagai tidak berbuat apa-apa atau berdiam diri membiarkan semuanya terjadi, tetapi dimaksudkan untuk meminta kita agar tetap tenang. Ketenangan akan membuat kita mengambil waktu untuk mengisi pikiran kita dengan janji-janji Tuhan dan arahan Tuhan. Disanalah letak kekuatan kita yang sebenarnya.

Mari jemaat Tuhanhadapi realita yang terjadi sesulit apapun dengan sikap yang benar. Maka Tuhan akan membawa kita masuk ke dalam sebuah pengalamanan rohani yang luar biasa. Tetap maju dan tetap semangat!

Tuhan Yesus memberkati!

30 Juni 2018 – Bersikap Tepat Dalam Menghadapi Realita

| Warta Jemaat |
About The Author
-