23 Desember 2018 – Berjalan dalam Optimisme (Dengan Siapa Kita Berjalan?)

BERJALAN DALAM OPTIMISME (DENGAN SIAPA KITA BERJALAN?) 
 
Hakim-hakim 6:12-16 (13) Jawab Gideon kepada-Nya: “Ah, Tuanku, jika TUHAN menyertai kami, mengapa semuanya ini menimpa kami? Di manakah segala perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib yang diceritakan oleh nenek moyang kami kepada kami, ketika mereka berkata: Bukankah TUHAN telah menuntun kita keluar dari Mesir? Tetapi sekarang TUHAN membuang kami dan menyerahkan kami ke dalam cengkeraman orang Midian.” 
 
Pengalaman buruk masa lalu seringkali menghambat seseorang untuk melangkah lebih maju dalam hidupnya. Biasanya ada trauma yang tersimpan dalam jiwa dan batin seseorang, sehingga menghambatnya menuju kehidupan yang lebih baik. Ia tidak mau bangkit dan mencoba lagi karena pikirnya akan gagal juga. 
 
Tidak demikian dengan orang yang optimis dalam hidupnya. Pesimisme mengerdilkan kapasitas hidupnya. Namun, optimisme memperbesar ruang untuk berharap kepada pribadi yang luar biasa, yaitu Tuhan pencipta segalanya.
 
Orang yang optimis tidak akan pernah menyerah sekali pun banyak tantangan ataupun saat ada kesulitan. Ia bahkan akan tetap maju. Mereka yang tetap optimis akan selalu memiliki keyakinan bahwa mereka pasti bisa mencapai kemenangan. Kita pun harus percaya bahwa bersama Yesus, kita pasti bisa mendapatkan keberhasilan. Sebaliknya, orang yang pesimis akan mudah menyerah jika keadaan tidak sesuai dengan hatinya. Cara pandang seseorang akan menentukan keberhasilan yang akan dicapainya. 
 
Ketika Malaikat Tuhan menampakkan diri kepada Gideon dan berkata bahwa ia adalah pahlawan gagah berani yang disertai Tuhan, Gideon meresponinya dengan rasa pesimis. Ia menyangsikan apakah benar Tuhan telah menyertai dirinya dan bangsa Israel selama itu. Karena sekiranya Tuhan menyertai mereka, maka tidak seharusnya mereka mengalami keadaan yang demikian memprihatinkan. Ia teringat bagaimana selama itu bangsa Midian telah menginjak-injak kehidupan mereka, merampas dan memusnahkan hasil tanah mereka. Maka, apakah lagi yang akan Tuhan lakukan bagi mereka? 
 
Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita di minggu ini. Bahwa masih banyak jemaat Tuhan yang merasa tidak terlalu yakin akan adanya perubahan luar biasa yang akan mereka alami di hari-hari ke depan dan tidak terlalu yakin pula bahwa Tuhan bisa pakai mereka secara luar biasa. Penyebabnya adalah, banyak umat yang tidak menyadari dengan siapa mereka berjalan. Sekiranya mereka menyadari dan sekiranya mereka mengijinkan Siapa yang menyertai diri mereka, pastilah mereka akan melihat bahwa sesungguhnya Tuhanlah yang bergerak melalui mereka. 
 
Beberapa hal yang harus kita perhatikan berkaitan dengan pesan Tuhan ini, di antaranya adalah: 
 
(1). Belajar mempercayai perkataan Tuhan dan hidupi. 
 
Hak. 6:12 Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: “TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani.” 
 
Betapa luar biasanya perkataan yang dikatakan Tuhan melalui malaikat tentang siapa sesungguhnya Gideon, bahwa Gideon yang adalah pahlawan gagah berani yang siap disertai Tuhan. Namun apakah dengan adanya perkataan Tuhan tersebut otomatis Gideon menjadi pahlawan yang gagah berani? Ternyata tidak. Kalau kita perhatikan selanjutnya, Gideon tetap adalah Gideon yang lama yang sedang ketakutan. Bahkan Gideon balik mempertanyakan perbuatan Tuhan terhadap bangsa Israel yang sedang ditindas oleh bangsa Midian. Dua kali malaikat Tuhan menyatakan hal itu kepada Gideon dan dua kali diresponi sama oleh Gideon. 
 
Artinya, selama Gideon tidak menghidupi perkataan Tuhan tersebut, ia hanya akan tetap menjadi seorang Gideon yang ketakutan dan seorang yang pesimis di dalam menjalani hari-hari hidupnya. Lewat pesan-Nya ini, Tuhan sedang menyatakan kepada setiap kita. Bahwa selama kita meresponi perkataan Tuhan sama seperti Gideon merespon, maka kita hanya akan tetap menjadi seorang pemercaya biasa dengan kehidupan yang biasa-biasa pula. Kita akan sama seperti kebanyakan orang. Namun lihat, apa yang terjadi dalam kehidupan Gideon ketika ia mulai mempercayai dan menghidupi setiap perkataan Tuhan. Ia berhasil mengubahkan kehidupan dirinya dan bangsanya. 
 
(2). Belajar berjalan dalam tuntunan Roh Kudus. 
 
Hak. 6:34 Pada waktu itu Roh TUHAN menguasai Gideon; ditiupnyalah sangkakala dan orang-orang Abiezer dikerahkan untuk mengikuti dia. 
 
Kisah perjalanan kehidupan Gideon terus mengalami perubahan. Hari-hari yang dilalui tidak pernah sama lagi. Ia bukan saja belajar menghidupi perkataan Tuhan, namun bagaimana ia juga berjalan dalam kepenuhan Roh Tuhan. Ia melihat hari-hari yang dilalui sudah bukan hari-hari yang membosankan dan penuh dengan kekuatiran lagi, namun sudah menjadi hari-hari yang menggairahkan untuk melaksanakan apa yang dikehendaki Tuhan dalam hidupnya. 
 
Ada banyak instruksi yang Tuhan berikan di dalam menolong Gideon menghadapi bangsa Midian yang besar jumlahnya. Tuhan ingin memperlihatkan bahwa bukan dengan banyaknya pasukan Gideon dapat mengalahkan musuh, namun dengan kekuatan Tuhan yang ajaib. Di fase ini, tentu saja bukan hal yang mudah bagi Gideon untuk memahami maksud Tuhan. Peran Roh Kudus sangat dibutuhkan untuk memahami maksud Tuhan dalam menuntun Gideon. Ingat, hari-hari yang kita jalani ke depan semakin tidak mudah, keadaan semakin tidak menentu. Namun Tuhan akan membawa kita bukan dengan cara yang biasa. Peran Roh Kudus sangat perlu dilibatkan di dalam kita berjalan bersama Tuhan. 
 
Mari umat Tuhan, wajar apabila banyak orang menjadi pesimis di dalam memandang hari-hari ke depan yang tidak menentu. Tetapi tidak wajar bagi kita orang percaya untuk bersikap sama dengan mereka. Tuhan menjanjikan hari-hari ke depan yang optimis dan penuh dengan kemenangan, asalkan kita berjalan dengan kekuatan dan tuntunan Tuhan. 
 
Tuhan Yesus memberkati! 

23 Desember 2018 – Berjalan dalam Optimisme (Dengan Siapa Kita Berjalan?)

| Warta Jemaat |
About The Author
-